Huruf itu huruf Allah

SEJARAH MANUSIA dari huruf hijaiyah

ا = menyimbolkan Allah sebagai tuhan yang maha esa

ب = Dengan sifat maha pengasih dan maha penyayang, Allah mencitakan alam semesta, dimana hanya Allah SWT yang tidak dihinggapi rasa kantuk dan berdiri sendiri menjadi penopang atasnya.(Qs. Al. Baqarah;255).

Dalam hal ini, huruf tersebut terdiri dari sebuah mangkuk yang melambangkan sebuah alam, dan sebuah titik dibawah sebagai pertanda, , Exsistensi Allah sebagai penyangga. dan yang kita tau sebuah titik dalam besaran vector adalah tetap sebagai titik, entah bagaimanapun diperbesar berapa kali, adalah tetap sebagai titik.

ت = setelah itu Allah SWT menciptakan mahkluk secara berpasang-pasangan.

ث = setelah keberadaan mahkluk, maka Allah berbaik hati menuntun umat manusia diatas nya (bismillahirahman arrahim)

ج = sebuah sunnatullah yang telah diciptakan sebagai fundament tatanan alam semesta.

ح = berlakunya sunnatullah diatas alam semesta

خ = sunnatullah yang diberikannya kekuasaan kepada manusia sebagai tuntunan dalam tugasnya sebagai wali Allah SWT di alam semesta.

د = bayangan kesempurnaan penciptaan alam semesta terpenuhi dengan adanya mahkluk sebagai mamur, hukum alam yang dikenakan kepada setiap ciptaanNya dan terakhir diangkatnya Manusia sebagai amir. (dua mangkuk yang disusun simetris)

ذ dzal = penisbahan dal ke pundak manusia (Qs. Al Ahzab-72

ر = sebuah rahmat sebagai manifestasi keberagaman sifat-sifat Allah SWT didalam mengatur ketetapan penyeimbang alam semesta ini. (bentuk mangkuk yang seolah tumpah)

ز = penisbahan dza ke dalam fitrah manusia sebagaimana peniupan Ruh dikala penciptaan manusia.

س = Dengan seperangkat anugrah diatas, manusia mampu menjadi pemakmur bumi, sehingga dari sebuah ب tanpa titik, manusia mampu memperluasnya demi upaya kesejahteraan mahkluk-mahkluk yang lain. (adanya mangkuk baru hasil bikinan manusia dengan domain usahanya)

ش syin = dan pada akhirnya, manifestasi huruf ث sebagaimana amanah Allah SWT kepada manusia tercapai.

ص = kemudian perluasan-perluasan dunia yang dibikin oleh manusia itu tunduk. Dalam hal ini alam telah dapat dibikin untuk mencukupi segala kebutuhannya (ada bagian 2 mangkuk yang ditelungkupkan)

ض dla = penisbahan ص ke pundak manusia, amanat manusia sebagai amir

ط = dan dalam kondisi kecukupannya/kemakmurannya, Allah SWT turun untuk membimbing manusia dalam bidang yang telah ditundukkannya, sebagai taufiq supaya manusia taqwa kepada Allah SWT.

ظ = dengan kecakapannya, manusia mampu menerima bimbingan dari Rabb pencipta alam dengan perantaraan amir.

ع = Setelah pengusahaan perluasan alam kearah horizontal, manusia mulai mencari nilai-nilai vertikal yang melalui cahaya akal budi, manusia mulai mencari tuhan sejati.

غ = tingkatan manusia dalam mencapai tingkatan perjalanan vertikal dalam mencari tuhannya; makrifat Illah

ف = sebuah keridhoan manusia atas segenap upaya manusia pemimpin dalam mengatur

ق = suatu kondisi keridhoan manusia secara bermasyarakat atas system kemasyarakatan yang dibentuknya sendiri.

ك = jadilah alam semesta yang berdiri diatas ketentuan Allah SWT dengan medium manusia didalamnya

ل = jadilah alam semesta yang berdiri diatas ketentuan Allah SWT

م mim = wujud faktual (tauladan Nabi Muhammad). Ketundukkan manusia pada Allah. Sehingga jadilah manusia yang berada di atas jalan Allah. Allah mencintainya selayaknya pendengarannya adalah pendengaran Allah, pengelihatanya adalah pengelihatan Allah, dan lisan yang dikeluarkan adalah wahyu yang di-ilhamkan.

ن nun = manusia dalam tingkatan rahmatan lil alamin

و = permadani ampunan yang dipersiapkan Allah kepada manusia.(batas al Araf bagi manusia kecuali Nabi Muhammad SAW)

ه= Kesempurnaan manusia, sebagai perwujudan Shibghah Allah. (tanda kehidupan seimbang/ moksa:lingkaran)

צ = alam semesta dan ِِِeksistensi Allah bersatu.

ء = manusia mengenakan mahkota khalifatullah, kemuliaan independent manusia. Menjadi Rasulullah/ utusan Allah (tapi bukan nabi karena, Nabi Muhammad adalah Yang terakhir)

ى = alam semesta menjadi lebih bermakna dengan huruf hamzah

ي ya = bersama Allah, manusia menjadi penopang alam semesta. Dalam menjaga.

Menurut Syibli, sebagaimana dikutip Schimmel, tidak ada sebuah huruf pun yang tidak memuji Allah dalam suatu bahasa.

“Ketika Allah menciptakan huruf-huruf itu, Ia menyembunyikan maknanya, dan ketika menciptakan Adam, baru Ia mengungkapkan maknanya. Namun, Ia tidak mengungkapkan hal itu kepada makhluk mana pun, termasuk malaikat,” ujar Syibli.

Hal ini bisa dihubungkan dengan rangkaian firman Allah dalam QS Al-Baqarah: 31- 33, dimana Adam mendemonstrasikan makna “al-kalimah” yang membuat para malaikat takjub kepada Adam.

Inspirasi dari ;

01.Menarik ragam inti (Ali bin abi thalib ) : al Qur’an – al fatihah – dengan nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang – huruf ba� ب – dan akhirnya sebuah titik yang menopang mangkuk diatasnya. Alam semesta

02.Atmonadi; Otentifikasi al Qur’an : perspektif dalam mengurai suatu ayat.yakni

– huruf/kata/makna (bahasa),

– numerik (bilangan)-matematik (bilangan), dan

– simbolis geometrik, baik individual maupun dari huruf dan bilangan

Klo buku tersebut ngebahas tentang constrain al Qur’an, maka dengan restrukturisasi menjadi ulasan diatas.

03. huruf alif, ba dan ya dengan dua titik dibawahnya, ada apa?.

04. surat al fatehah.

Dan berikut tesis lengkapnya. Dan dibagi ,menjadi tiga arus besar.

Cara membacanya,

Baca ayat-ayat pertama dari tiap surat, sebagimana kombinasi “huruf-huruf”, Haa miim, alif laam miim, yaa siin, dsb. Dan liat pada tafsir huruf Arab diatas. Kemudian cari kesimpulan dibalik ayat-ayat pertama tersebut.

RAHASIA HURUF HIJAIYAH

مُّحَمَّدٌ رَّسُولُ اللَّهِ وَالَّذِينَ مَعَهُ أَشِدَّاء عَلَى الْكُفَّارِ رُحَمَاء بَيْنَهُمْ تَرَاهُمْ رُكَّعاً سُجَّداً يَبْتَغُونَ فَضْلاً مِّنَ اللَّهِ وَرِضْوَاناً سِيمَاهُمْ فِي وُجُوهِهِم مِّنْ أَثَرِ السُّجُودِ ذَلِكَ مَثَلُهُمْ فِي التَّوْرَاةِ وَمَثَلُهُمْ فِي الْإِنجِيلِ كَزَرْعٍ أَخْرَجَ شَطْأَهُ فَآزَرَهُ فَاسْتَغْلَظَ فَاسْتَوَى عَلَى سُوقِهِ يُعْجِبُ الزُّرَّاعَ لِيَغِيظَ بِهِمُ الْكُفَّارَ وَعَدَ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ مِنْهُم مَّغْفِرَةً وَأَجْراً عَظِيماً

“Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. Kamu lihat mereka ruku’ dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurat dan sifat-sifat mereka dalam Injil, yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah dia dan tegak lurus di atas pokoknya; tanaman itu menyenangkan hati penanam- penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mu’min). Allah menjanjikan kepada orang- orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh di antara mereka ampunan dan pahala yang besar.” (QS. AL-FATH ayat 29)

Ada dua puluh sembilan huruf Hijaiyah. Awalnya adalah alif, kemudian ba, kemudian ta, dan akhirnya adalah ya. Huruf kedua, Ba, merangkum semua pengetahuan tentang wujud semesta. Ba adalah Bahr, Samudera. Setiap wujud sejatinya meng-ada di dalam “samudera” abadi ini. Renungkanlah perlahan sekali…

Ba-Bahr Al Qudrah-Samudera Kehendak

Tubuh kita dan segala benda-benda, air yang kita teguk dan udara yang kita hirup, segala yang kita lihat sentuh dan rasakan, padat cair dan gas, semuanya terbangun dari atom-atom. Kita semua sudah tahu itu. Meski atom bukanlah elemen terkecil dari benda-benda, sebagaimana telah ditunjukkan oleh para ahli fisika kuantum, mari kita batasi perjalanan kita hanya sampai di atom ini. Inti atom (nucleus) merupakan pusat atom. Seberapa besar inti atom ini? Jika kita perbesar ukuran sebiji atom menjadi sebesar bola berdiameter 200 meter, maka besarnya inti atom adalah sebesar sebutir debu di pusatnya.

Hebatnya, sebutir debu ini membawa 99,95% massa atom seluruhnya yang dipadatkan oleh strong nuclear force ke dalam partikel proton. Sementara elektron-elektron sangatlah ringan dan bergerak mengelilingi proton pada jarak yang jauh sekali. Seberapa jauh? Jika kita perbesar ukuran elektron menjadi sebesar biji kelereng, maka jarak antara elektron ini ke inti atom adalah sejauh satu kilometer! Ada apa di antara elektron dengan proton? Tidak ada apa-apa. Hanya ruang kosong semata sepanjang jarak satu kilometer itu!

Sebutir garam terdiri dari banyak sekali atom. Jika kita bisa menghitung satu milyar atom dalam sedetik, maka kita membutuhkan lebih dari lima ratus tahun untuk menghitung jumlah seluruh atom di dalam sebutir garam saja! Atom-atom itu secara rapi membangun wujud sebutir garam. Dan di dalamnya terbentang ruang kosong di antara atom-atomnya. Sebagaimana samudera. Sebutir garam mewujud di dalamnya. Ia “berenang” dan meng-ada di dalamnya. Juga kita dan semua benda-benda.

Wujud kita sejatinya selalu berada di dalam samudera ruang kosong….di dalam samudera atomis gaya-gaya….di dalam samudera kehendakNya (Bahr al-Qudrah)…

Dari Husein bin Ali bin Abi Thalib as. :

Seorang Yahudi mendatangi Nabi Muhammad SAW. Pada saat itu Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib as bersama Nabi.

Yahudi itu berkata kepada Nabi Muhammad SAW : “apa faedah dari huruf hijaiyah ?”

Rasulullah SAW lalu berkata kepada Ali bin Abi Thalib as, “Jawablah”.

Lalu Rasulullah SAW mendoakan Ali, “ya Allah, sukseskan Ali dan bungkam orang Yahudi itu”.

Lalu Ali berkata : “Tidak ada satu huruf-pun kecuali semua bersumber pada nama-nama Allah swt”.

Kemudian Ali berkata :

“Adapun Alif artinya tidak ada Tuhan selain Dia yang Maha Hidup dan Kokoh,

Adapun Ba artinya tetap ada setelah musnah seluruh makhluk-Nya.

Adapun Ta, artinya yang maha menerima taubat, menerima taubat dari semua hamba-Nya,

adapun Tsa artinya adalah yang mengokohkan semua makhluk “Dialah yang mengokohkan orang-orang beriman dengan perkataan yang kokoh dalam kehidupan dunia”

Adapun Jim maksudnya adalah keluhuran sebutan dan pujian-Nya serta suci seluruh nama-nama-Nya.

Adapun Ha adalah Al Haq, Maha hidup dan penyayang.

Kha maksudnya adalah maha mengetahui akan seluruh perbuatan hamba-hamba-Nya.

Dal artinya pemberi balasan pada hari kiamat,

Dzal artinya pemilik segala keagungan dan kemuliaan.

Ra artinya lemah lembut terhadap hamba-hamba-Nya.

Zay artinya hiasan penghambaan.

Sin artinya Maha mendengar dan melihat.

Syin artinya yang disyukuri oleh hamba-Nya.

Shad maksudnya adalah Maha benar dalam setiap janji-Nya.

Dhad artinya adalah yang memberikan madharat dan manfaat.

Tha artinya Yang suci dan mensucikan,

Dzha artinya Yang maha nampak dan menampakan seluruh tanda-tanda.

Ayn artinya Maha mengetahui hamba-hamba-Nya.

Ghayn artinya tempat mengharap para pengharap dari semua ciptaan-Nya.

Fa artinya yang menumbuhkan biji-bijian dan tumbuhan.

Qaf artinya adalah Maha kuasa atas segala makhluk-Nya

Kaf artinya yang Maha mencukupkan yang tidak ada satupun yang setara dengan-Nya, Dia tidak beranak dan tidak diperanakan.

Adapun Lam maksudnya adalah maha lembut terhadap hamba-nya.

Mim artinya pemilik semua kerajaan.

Nun maksudnya adalah cahaya bagi langit yang bersumber pada cahaya arasynya.

Adapun waw artinya adalah, satu, esa, tempat bergantung semua makhluk dan tidak beranak serta diperanakan.

Ha artinya Memberi petunjuk bagi makhluk-Nya.

Lam alif artinya tidak ada tuhan selain Allah, satu-satunya serta tidak ada sekutu bagi-Nya.

Adapun ya artinya tangan Allah yang terbuka bagi seluruh makhluk-Nya”.

Rasulullah lalu berkata “Inilah perkataan dari orang yang telah diridhai Allah dari semua makhluk-Nya”.

Mendengar penjelasan itu maka yahudi itu masuk Islam.

Dari Ibrahim bin Khuttab, dari Ahmad bin Khalid, dari Salamah bin Al Fadl, dari Abdullah bin Najiyah, dari Ahmad bin Badil Al Ayyamy, dari Amr bin Hamid hakim kota ad Dainur, dari Farat bin as Saib dari Maimun bin Mahran, dari Ibnu Abbas dan sanadnya Rosulullah SAW, ia berkata: “Segala sesuatu ada penjelasan (tafsir)nya yang diketahui oleh orang yang mengetahuinya dan tidak diketahui oleh orang yang tidak mengetahuinya”.

Kandungan empat unsur alam semesta dalam huruf hijaiyah, yaitu:

Unsur api : alif, haa’, tha’, shad, mim, fa’, syin.

Unsur udara : ba’, wawu, ya’, nun, shat, ta’, dha’.

Unsur air : jim, za’, kaf, sin, qaf, tsa’, zha’.

Unsur tanah : ha’, lam, ‘ain, ra’, kha’, ghain.

30 kunci huruf hijaiyah yang berada di tubuh manusia yaitu:

1. alif = hidung

2. ba” = mata

3. ta” = tempat mata(lubang tempat mata)

4. tsa” = bahu kanan

5. jim = bahu kiri

6. ha = tangan kanan

7. kha = tangan kiri

8. dal = telapak tangan kanan dan kiri

9. dzal = kepala dan rambut

10. ro” = rusuk kanan

11. zai = rusuk kiri

12. sin = dada kanan

13. syin = dada kiri

14. shod = pantat kanan

15. dhod = pantat kiri

16. tho” = hati

17. zho” = gigi

18. ain = paha kanan

19. ghoin = paha kiri

20. fa” = betis kanan

21. kof = betis kiri

22. kaf = kulit

23. lam = daging

24. mim = otak

25. nun = nur/cahaya

26. wau = telapak kaki kanan dan kiri

27. HA” = sungsum tulam

28. lam alif = manusia utuh

29. hamzah = memenuhi segala

30. ya” = mulut/manusia

Sekian doeloe

HAJI

Mungkin ada yang bertanya-tanya, “Pergi haji tuh ngapain aja sih di sana sampe sebulan lebih?” – ehmm, prosesi haji sih sebenarnya hanya 5-6 hari ya, dari tanggal 8 Dzulhijah dan berakhir tanggal 12 atau 13 Dzulhijah.

Lha kok jamaah haji Indonesia perginya sampai 40 hari? Karena bejibunnya jamaah haji dari seluruh dunia, traffic penerbangan juga sangat padat. Sehingga perlu diatur jadwal kedatangan dan kepulangan secara bertahap. Nggak mungkin kan 2 juta jamaah datang atau pulang dalam waktu beberapa hari? Jadi meskipun ada yang sudah berangkat sebulan sebelumnya, tetap saja prosesi hajinya dimulai pada 8 Dzulhijjah dan berakhir tanggal 12 atau 13 Dzulhijjah.

Note:
Untuk ONH Plus, durasi tinggal di Saudi lebih pendek, makin singkat konon makin mihil. Jadi yang super plus plus haji 7 hari itu bisa jadi bayarnya di atas 20,000$..!
Selain tenda plus di Mina dan Arafah-nya jauh lebih luxurious, lokasinya juga dekat jamarat. Dan hotel di Makkah pun ada di ring 1, yang jaraknya tak lebih dari 1 km.

Sembari menunggu tanggal prosesi haji, jamaah biasanya mengisi waktu dengan umrah dari beberapa miqat (start point umrah) di seputaran kota Makkah, yaitu dari masjid Tan’im (6 km), masjid Ja’ranah (16 km), dan masjid Hudaibiyah (15 km). Umrah bisa dilakukan berombongan dikoordinir oleh yayasan bimbingan haji, atau bisa juga dilakukan sendiri dengan menyewa taxi. Hati-hati bila menyewa taxi, pastikan mobil taxi menunggu saat kita sholat sunnah di tempat miqat, otherwise kita harus jalan kaki balik ke Masjidil Haram.

Selain di Makkah, 8 hari dari keseluruhan perjalanan haji reguler, jamaah haji akan ditempatkan di Madinah yang berjarak 454 km dan bisa ditempuh dengan bis selama 4-5 jam.
Update: kereta api Makkah – Madinah akan segera dioperasikan, semoga 2018 sudah jalan sehingga waktu tempuh bisa berkurang lebih dari separuhnya.

Di Madinah, selain melakukan sholat 5 waktu di Masjid Nabawi, yang mana juga tempat jenazah Rasulullah dimakamkan, jamaah juga melakukan ziarah-ziarah ke tempat-tempat bersejarah seperti Masjid Quba, Jabal Uhud, makam Baqi, dan lain-lain. Pun juga bisa wisata ke perkebunan kurma, belanja oleh-oleh di pasar kurma di belakang Nabawi, percetakan Quran, atau sekedar jalan-jalan di kota Madinah yang bersih dan tenang. Kembali dari Madinah ke Makkah, jamaah haji bisa umrah dengan bermiqat di masjid Bir Ali, sebuah masjid cantik di luar kota Madinah.

Selain itu ngapain lagi? Ya bebas saja, yang ideal sih sesuai tuntunan ustadz dan ustadzah ya mengisi waktu dengan ibadah-ibadah sunnah di Masjidil Haram seperti melakukan thawaf sunnah, tilawah, dan sholat-sholat sunnah. Atuh mumpung udah sampai sana, kan rugi kalau sepanjang hari tidur di hotel melulu?! Tapi boleh juga kok kita melihat sekeliling, ngopi di mall, belanja baju atau jam tangan mumpung harganya miring gak kena pajak, atau melakukan aktivitas favorit ibu-ibu, yaitu belanja perhiasan emas! Ouch! 🙊

Atau ke toko-toko buku dan ngobrol dengan orang lokal untuk mengenal lebih dekat tentang kehidupan orang Arab di Arab Saudi.

***
8 Dzulhijjah – hari Tarwiyah

Pagi tanggal 8, jamaah haji bersiap dalam pakaian ihram dan berniat haji dari tempat menginapnya sebelum dijemput bis pengangkut. Ketika kita sudah berihram dan berniat, kita dilarang membunuh binatang, dilarang berkata kotor, dilarang bermesraan dengan suami/istri, dilarang berdebat (berselisih), apalagi debat pilpres! Ehh..

Aslinya sih, tanggal 8 harusnya jamaah berangkat dari Makkah menuju Mina dan menginap semalam di sana. Namun karena jamaah haji Indonesia ini 200,000 lebih, konon katanya repot banget kalau harus ngangkut bolak-balik. Jadi template dari pemerintah adalah tanggal 8 jamaah haji Indonesia langsung diangkut dari hotel di Makkah ke tenda Arafah.

Sebenarnya jarak Makkah ke Mina ini hanya 8 kilometer saja, dan ada terowongan jalan kaki (pedestrian tunnel) yang lebar, nyaman, tertutup dari panas matahari, dan ada blower anginnya, letak ujung lorongnya tepat di belakang istana raja. Sehingga kalau mau jalan kaki sebenarnya nggak sengsara-sengsara amat. Sedangkan rute untuk kendaraan memang berputar, sehingga jarak Makkah ke Mina terasa jauh. Yang rada berat itu dari ujung jalan Mina menuju ke tenda, jalanannya biasa jadi siap berpanas-panas dan debu. Yang berat lagi tenda Indonesia tanggal 8 masih sepi nyaris kosong, hanya dijaga oleh petugas penjaga. Cuma ada beberapa rombongan yayasan bimbingan haji yang mau repot membawa jamaahnya mengikuti tarwiyah di Mina.

Tips:
– Kalau bisa pilihlah yayasan bimbingan haji yang melayani Tarwiyah di tanggal 8, agar prosesinya lengkap.
– Kalau ingin memisahkan diri dari rombongan untuk Tarwiyah, mintalah surat izin dari Maktab terlebih dahulu. Biasanya maktab bisa membantu dengan mengikutkan kita ke rombongan yang juga akan tarwiyah ke Mina.
– Bawalah bekal makanan dan minuman untuk semalam di Mina karena tak ada warteg di sekitaran tenda Mina

***

9 Dzulhijah – Wuquf di Arafah

Pagi sekali sesudah sholat subuh, jamaah berangkat dari Mina ke Arafah dengan jarak sekitar 13 kilometer. Kalau lagi musim dingin atau sejuk mungkin asyik ya jalan pagi rame-rame dengan para jamaah dari seluruh dunia dengan baju yang sama semua, baju ihram yang putih-putih. Toh di sepanjang jalan ada kran-kran air minum untuk melepas dahaga. Tapi kalau in the middle of hot summer gini, tentu saja lebih enak naik bus.

Acara Wuquf itu dimulai sejak adzan dhuhur, lalu jamaah sholat dhuhur dan ashar sekaligus di dalam tenda. Dulu sih tenda di Arafah ini abal-abal, begitu juga alas karpetnya. Namun sekarang konon sudah lebih bagus dan semoga beneran berpendingin udara.

#Update jamaah 2017: infonya tenda sudah lebih lega, tapi tak ada pendungin udara hanya kipas angin, padahal suhu mencapai 46 derajat Celcius. Sehingga di puncak musim panas seperti 2017 sekarang ini, lebih aman dan nyaman berada di luar tenda. Dan pastikan untuk minum cukup agar tidak dehidrasi.

Selesai sholat, jamaah wuquf (berdoa) menghadap kiblat sampai matahari benar-benar tenggelam. Best time-nya adalah saat ashar hingga maghrib, konon itulah saatnya Allah memerintahkan malaikat-malaikatnya turun untuk mendengar dan mengabulkan semua doa-doa baik orang-orang yang sedang wuquf di Arafah.

Tips:
Karena wuquf ini intinya haji, sebaiknya dari dhuhur hingga maghrib hanya diisi dengan doa-doa saja, tidak pakai gossip, tidak pakai dengerin musik, tidak merokok-rokok sambil ngobrol, tidak makan-makan. Memang sih makanan dan minuman dingin tersedia bebas ambil, tapi baiknya pergunakan waktu wuquf dengan baik.

Setelah matahari tenggelam, jamaah bergerak menuju Musdalifah, sekitar 4 kilometer dari Arafah ke arah Mina. Biasanya jalanan menjadi macet karena penuhnya kendaraan dan pejalan kaki. Jamaah harus tiba di Musdalifah sebelum tengah malam, jika tiba lewat tengah malam maka jamaah dikenakan dam atau denda 1 ekor domba. Di Musdalifah ngapain? Mula-mula temukan tempat untuk merebahkan badan karena setiap jengkal lapangan akan penuh manusia berpakaian ihram, lalu sholat Maghrib dan Isya’. Setelah itu pungutlah sekitar 10 kerikil dan simpan. Selain itu tak ada ibadah yang diperintahkan, kalau bisa istirahat dan tidur.

***

10 Dzulhijah – Idul Adha

Pagi setelah subuh dan matahari mulai terang, jamaah bergerak menuju tugu jamarat untuk melempar jumrah, dengan batu kecil yang semalam dipungut di Musdalifah. Tugu Aqobah dilempar sampai mengenai sebanyak 7x, untuk melambangkan pengusiran setan dalam diri kita. Tapi ngelemparnya nggak usah sambil mencaci maki dan melempar sekuat tenaga, asal kena saja. Tidak boleh juga melempar dengan bakiak, sandal, atau sepatu. Jangan pula melempar dari belakang sekali, nanti bisa kena kepala orang yang di depan.

Tips:
Demi keamanan, ikuti jadwal melempar jumrah yang diinfokan ketua kloter masing-masing. Di waktu afdhal, yaitu waktu dhuha, jamarat akan sangat penuh manusia.

Setelah itu bila tak lelah, kita bisa langsung ke Makkah. Naik apa? Pemerintah Indonesia tidak melayani transport Mina ke Makkah tanggal 10. Jamaah direncanakan kembali ke Makkah tanggal 12 atau 13 Dzulhijah.
Jadi opsinya adalah:
– Jalan kaki lagi lewat terowongan pedestrian
– Naik ojek yang suka ngetem di ujung jamarat
– Naik angkot (minibus), dulu sih tarifnya 20 riyal

Best option? Jalan kaki lah.. sekalian capek sudah! Setiba di Masjidil Haram lakukan Thawaf 7 putaran. Thawaf di tanggal 10 ini serasa thawaf VIP karena Masjidil Haram sangat sepi. Hanya ada beberapa ratus orang yang baru selesai sholat Ied bersama Raja dan keluarganya. Selesai thawaf langsung dilengkapi dengan Sa’i yaitu berjalan dari bukit Shofa dan Marwa bolak-balik 7 lintasan.

Bukit Shafa dan Bukit Marwa yang berjarak 700 meter ini tak lagi berbentuk perbukitan. Lintasan ini kini menyatu dengan masjid dengan lantai yang sejuk. Dilengkapi pula dengan track untuk wheelchair sehingga aman.

Selesai Sa’i tunai sudahlah semua prosesi haji, tinggal tahalul yaitu memotong sedikit rambut kita untuk menandai selesainya semua kewajiban dalam haji. Kebanyakan jamaah laki-laki akan menggunduli rambutnya karena lega, tapi yang perempuan jangan!

Jangan terlalu lama juga hore-hore di Makkah, sebab jamaah harus tiba di Mina lagi sebelum matahari terbenam. Bila terlambat memasuki Mina lagi setelah maghrib, jamaah tersebut harus membayar dam 1 ekor domba. Option-nya sama, bisa jalan kaki atau naik minibus sewaan. Karena Mina sangat luas, dan terbagi untuk tiap-tiap negara, perhatikan bahwa minibus yang ditumpangi menuju ke arah yang kita inginkan. Saya dong, naik minibus asal naik akhirnya diturunkan di area negara Iran, Irak, Pakistan dll. Lumayan juga jaraknya untuk menuju ke area Indonesia, namun karena kami memegang peta seperti Dora the Explorer, dan tiap area ada tiang tinggi dengan nomor yang sesuai dengan nomor di peta, kami bisa kembali ke tenda dan tiba menjelang ashar.

***

11 Dzulhijah – Tasyrik 1

Kegiatan hanya melempar jumrah di 3 tiang lalu kembali ke tenda. Berleha-leha tanpa kegiatan lain. Kalau jaman sekarang mungkin enak, bisa WA call dengan keluarga, atau upload foto-foto di sosmed. Jaman dulu cuma bisa ngerecokin abang-abang tukang masak di dapur tenda!

12 Dzulhijah – Tasyrik 2

Bagi yang ingin Nafar Awal, yaitu mengakhiri hajinya lebih cepat, setelah melempar jumrah langsung ke Makkah. Namun jika ingin menggenapkan sampai tanggal 13 ya kembali ke tenda lagi.

13 Dzulhijah – Tasyrik 3

Setelah melempar 3 tugu jumrah, jamaah kembali ke Makkah. Di hari tasyrik terakhir ini lalu lintas kendaraan Mina ke Makkah sangat padat. Bahkan ada yang harus terjebak kemacetan berjam-jam. Bagi yang memilih berjalan kaki, sungguh banyak rezeki yang bisa didapat. Banyak sekali pembagian paket makanan dan minuman di sepanjang jalan.

Begitu pula dengan kepadatan di Masjidil Haram, karena kebanyakan jamaah baru melakukan thawaf dan sa’i haji pada tanggal ini. Maka beruntunglah bagi yang tanggal 10 atau 11 sudah berlelah payah bolak-balik ke Makkah untuk thawaf dan sa’i karena ketika sebagian besar jamaah berdesakan di Haram, mereka sudah bisa istirahat tenang di hotel.

 

***
Selesai?
Iya selesai sudah, tinggal nanti melakukan thawaf wada’ atau perpisahan menjelang kepulangan ke Indonesia melalui Jeddah. Bagi kloter yang diberangkatkan belakangan, setelah ibadah haji selesai mereka menunggu kepulangan sambil umrah-umrah, ziarah ke Madinah, sama dengan kegiatan kloter awal sebelum haji.

Panjang ya?
Padahal sudah berusaha disingkat dan dipadatkan, tapi apa daya.
Ini adalah catatan pribadi saya tentang haji 10 tahun lalu, jika ada kesalahan mohon dikoreksi dan dimaafkan, jangan dibully dan dibikin viral.

Pemahaman ulama tentang tarawih 

BEBERAPA PEMAHAMAN ULAMA DALAM MENGGABUNGKAN RIWAYAT-RIWAYAT SHAHIH DI ATAS1. Imam Syafi’i, setelah meriwayatkan shalat di Mekkah 23 raka’at dan di Madinah 39 raka’at berkomentar, “Seandainya mereka memanjangkan bacaan dan menyedikitkan bilangan sujudnya, maka itu bagus. Dan seandainya mereka memperbanyak sujud dan meringankan bacaan, maka itu juga bagus; tetapi yang pertama lebih aku sukai.” [Fathul Bari, 4/253]
2. Ibn Hibban (wafat 354 H) berkata, “Sesungguhnya tarawih itu pada mulanya adalah 11 raka’at dengan bacaan yang sangat panjang hingga memberatkan mereka. Kemudian mereka meringankan bacaan dan menambah bilangan raka’at, menjadi 23 raka’at dengan bacaan sedang. Setelah itu mereka meringankan bacaan dan menjadikan tarawih dalam 36 raka’at tanpa witr.” [Fiqhus Sunnah, 1/174]
3.Al Kamal Ibnul Humam mengatakan,”Dalil-dalil yang ada menunjukkan, bahwa dari 20 raka’at itu, yang sunnah adalah seperti yang pernah dilakukan oleh Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, sedangkan sisanya adalah mustahab.” (Ibid, 1/175)
4.Al Subkhi berkata, “Tarawih adalah termasuk nawafil. Terserah kepada masing-masing, ingin shalat sedikit atau banyak. Bolehjadi mereka terkadang memilih bacaan panjang dengan bilangan sedikit, yaitu 11raka’at. Dan terkadang mereka memilih bilangan raka’at banyak, yaitu 20 raka’atdaripada bacaan panjang, lalu amalan ini yang terus berjalan.” [Al Hawi,1/417]
5. Ibn Taimiyah berkata, “Ia boleh shalat tarawih 20 raka’at sebagaimana yang mashur dalam madzhab Ahmad dan Syafi’i. Boleh shalat 36 raka’at sebagaimana yang ada dalam madzhab Malik. Boleh shalat 11 raka’at, 13 raka’at. Semuanya baik. Jadi banyaknya raka’at atau’ sedikitnya tergantung lamanya bacaan dan pendeknya.” Beliau juga berkata,”Yang paling utama itu berbeda-beda sesuai dengan perbedaan orang yang shalat. Jika mereka kuat 10 raka’at ditambah witir 3 raka’at sebagaimana yang diperbuat oleh Rasul Shallallahu ‘alaihi wa sallam di Ramadhan dan di luar Ramadhan-maka ini yang lebih utama. Kalau mereka kuat 20 raka’at, maka itu afdhal dan inilah yang dikerjakan oleh kebanyakan kaum muslimin, karena ia adalah pertengahan antara 10 dan 40. Dan jika ia shalat dengan 40 raka’at, maka boleh, atau yang lainnya juga boleh. Tidak dimaksudkan sedikitpun dari hal itu, maka barangsiapa menyangka, bahwa qiyam Ramadhan itu terdiri dari bilangan tertentu, tidak boleh lebih dan tidak boleh kurang, maka ia telah salah.” [Majmu’ Al Fatawa, 23/113; Al Ijabat Al Bahiyyah, 22; Faidh Al Rahim Al Kalman,132; Durus Ramadhan,48]
6.Al Tharthusi (451-520 H) berkata, Para sahabat kami (Malikiyah) menjawab dengan jawaban yang benar, yang bisa menyatukan semua riwayat. Mereka berkata,”Mungkin Umar pertama kali memerintahkan kepada mereka 11 raka’at dengan bacaan yang amat panjang. Pada raka’at pertama, imam membaca sekitar dua ratus ayat, karena berdiri lama adalah yang terbaik dalam shalat. Tatkala masyarakat tidak lagi kuat menanggung hal itu, maka Umar memerintahkan 23 raka’at demi meringankan lamanya bacaan. Dia menutupi kurangnya keutamaan dengan tambahan raka’at. Maka mereka membaca surat Al Baqarah dalam 8 raka’atatau 12 raka’at sesuai dengan hadits al a’raj tadi.”
Telah dikatakan, bahwa pada waktu itu imam membaca antara 20 ayat hingga 30 ayat. Hal ini berlangsung terus hingga yaumul Harrah (penyerangan terhadap Madinah oleh YazidIbn Mu’awiyyah) tahun 60 H maka terasa berat bagi mereka lamanya bacaan. Akhirnya mereka mengurangi bacaan dan menambah bilangannya menjadi 36 raka’at ditambah 3 witir. Dan inilah yang berlaku kemudian.
Bahkan diriwayatkan, bahwa yang pertama kali memerintahkan mereka shalat 36 raka’at ditambah dengan 3 witir ialah Khalifah Muawiyah Ibn Abi Sufyan (wafat 60 H). Kemudian hal tersebut dilakukan terus oleh khalifah sesudahnya. Lebih dari itu, Imam Malik menyatakan, shalat 39 raka’at itu telah ada semenjak zaman Khalifah Utsman Radhiyallahu anhu.
Kemudian Khalifah Umar Ibn Abdul Aziz (wafat 101 H) memerintahkan agar imam membaca 10 ayat pada tiap raka’at. Inilah yang dilakukan oleh para imam, dan disepakati oleh jama’ah kaum muslimin, maka ini yang paling utama dari segi takhfif (meringankan). [Lihat Al Hawadits, 143-145]
7. Ada juga yang mengatakan, bahwa Umar Radhiyallahu anhu memerintahkan kepada dua sahabat, yaitu “Ubay bin Ka’ab dan Tamim Ad Dari Radhiyallahu anhuma, agar shalat memimpin tarawih sebanyak 11 raka’at, tetapi kedua sahabat tersebut akhirnya memilih untuk shalat 21 atau 23 raka’at. [Durus Ramadhan, 47]
8. Al Hafidz Ibn Hajar berkata, “Hal tersebut dipahami sebagai variasi sesuai dengan situasi, kondisi dan kebutuhan manusia. Kadang-kadang 11raka’at, atau 21, atau 23 raka’at, tergantung kesiapan dan kesanggupan mereka.Kalau 11 raka’at, mereka memanjangkan bacaan hingga bertumpu pada tongkat. Jika 23 raka’at, mereka meringankan bacaan supaya tidak memberatkan jama’ah. [Fathul Bari, 4/253]
9. Imam Abdul Aziz Ibn Bazz mengatakan: “Diantara perkara yang terkadang samar bagi sebagian orang adalah shalat tarawih. Sebagian mereka mengira, bahwa tarawih tidak boleh kurang dari 20 raka’at. Sebagian lain mengira, bahwa tarawih tidak boleh lebih dari 11 raka’at atau 13 raka’at. Ini semua adalah persangkaan yang tidak pada tempatnya, bahkan salah; bertentangan dengan dalil. Hadits-hadits shahih dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah menunjukkan, bahwa shalat malam itu adalah muwassa’ (leluasa, lentur, fleksibel). Tidak ada batasan tertentu yang kaku. yang tidak boleh dilanggar. Bahkan telah shahih dari Nabi, bahwa beliau shalat malam 11 raka’at, terkadang 13 raka’at, terkadang lebihsedikit dari itu di Ramadhan maupun di luar Ramadhan. Ketika ditanya tentang sifat shalat malam,beliau menjelaskan: “dua rakaat-dua raka’at, apabila salah seorang kamu khawatir subuh, maka shalatlah satu raka’at witir, menutup shalat yang ia kerjakan.” [HR Bukhari Muslim]
Beliau tidak membatasi dengan raka’at-raka’at tertentu, tidak di Ramadhan maupun di luar Ramadhan. Karena itu, para sahabat Radhiyallahu anhum pada masa Umar Radhiyallahu anhu di sebagian waktu shalat 23 raka’at dan pada waktu yang lain 11 raka’at. Semua itu shahih dari Umar Radhiyallahu anhu dan para sahabat Radhiyallahu anhum pada zamannya.
Dan sebagian salaf shalat tarawih 36 raka’at ditambah witir 3 raka’at. Sebagian lagi shalat 41 raka’at. Semua itu dikisahkan dari mereka oleh Syaikhul Islam Ibn Taimiyah dan ulama lainnya. Sebagaimana beliau juga menyebutkan, bahwa masalah ini adalah luas (tidak sempit). Beliau juga menyebutkan, bahwa yang afdhal bagi orang yang memanjangkan bacaan, ruku’. sujud, ialah menyedikitkan bilangan raka’at(nya). Dan bagi yang meringankan bacaan, ruku’ dan sujud (yang afdhal) ialah menambah raka’at(nya). Ini adalah makna ucapan beliau. Barangsiapa merenungkan sunnah Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, ia pasti mengetahui, bahwa yang paling afdhal dari semuanya itu ialah 11 raka’at atau 13 raka’at. Di Ramadhan atau di luar Ramadhan. Karena hal itu yang sesuai dengan perbuatan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam kebiasaannya. Juga karena lebih ringan bagi jama’ah. Lebih dekat kepada khusyu’ dan tuma’ninah. Namun, barangsiapa menambah (raka’at), maka tidak mengapa dan tidak makruh,seperti yang telah lalu.”[Al Ijabat Al Bahiyyah, 17-18. Lihat juga Fatawa Lajnah Daimah, 7/194-198]

KESAKSIAN para pelaku sejarah 

BEBERAPA KESAKSIAN PELAKU SEJARAH TENTANG RAKAAT SHOLAT TARAWIH
1. Imam Atho’ Ibn Abi Rabah mawla Quraisy, (budak yang dimerdekakan ole Quraisy) lahir pada masa Khilafah Utsman Radhiyallahu anhu (antara tahun 24 Hsampai 35 H), yang mengambil ilmu dari Ibn Abbas Radhiyallahu anhu, (wafat 67 / 68 H), Aisyah Radhiyallahu anuhma dan yang menjadi mufti Mekkah setelah Ibn Abbas hingga tahun wafatnya 114 H) memberikan kesaksian: “Saya telah mendapati orang-orang (masyarakat Mekkah) pada malam Ramadhan shalat 20 raka’at dan 3raka’at witir.” [Fathul Bari, 4/235]
2. Imam Nafi’ Al Qurasyi,(mawla (mantan budak) Ibn Umar Radhiyallahu ahu (wafat 73 H), mufti Madinah yang mengambil ilmu dari Ibn Umar, Abu Said, Rail’ Ibn Khadij, Aisyah, Abu Hurairah dan Ummu Salamah, yang dikirim oleh Khalifah Umar bin Abdul Aziz ke Mesir sebagai da’i dan meninggal di Madinah pada tahun 117 H) telah memberikan kesaksian sebagai berikut: “Saya mendapati orang-orang (masyarakat Madinah); mereka shalat pada bulan Ramadhan 36 raka’at dan witir 3 raka’at.” [Al Hawadits, 141; Al Hawi, 1/415]
3. Daud Ibn Qais bersaksi, “Saya mendapati orang-orang di Madinah pada masa pemerintahan Aban Ibn Utsman Ibn Affan Al Umawi (Amir Madinah, wafat 105 H) dan Khalifah Umar Ibn Abdul Aziz (Al Imam Al Mujtahid,wafat 101 H) melakukan qiyamulail (Ramadhan) sebanyak 36 raka’at ditambah 3 witir.” [Fathul Bari, 4/253]
4. Imam Malik Ibn Anas (wafat 179 H) yang menjadi murid Nafi’ berkomentar, “Apa yang diceritakan oleh Nafi’, itulah yang tetap dilakukan oleh penduduk Madinah. Yaitu apa yang dulu ada pada zaman Utsman Ibn Affan Radhiyallahu anhu.” [Al Hawadits, 141]
5. Imam Syafi’i, murid Imam Malik yang hidup antara tahun 150 hingga 204 H. mengatakan, “Saya menjumpai orang-orang di Mekkah. Mereka shalat (tarawih, red.) 23 raka’at. Dan saya melihat penduduk Madinah, mereka shalat 39 raka’at, dan tidak ada masalah sedikitpun tentang hal itu.” [Sunan Thmidzi, 151; Fath Al Aziz, 4/266; Fathul Bari, 4/23]

Tarawih zaman sahabat dan tabiin 

BERAPA RAKAAT TARAWIH SAHABAT DAN TABIIN PADA MASA UMAR RADHIYALLAHU ANHU?Ada beberapa riwayat shahih tentang bilangan raka’at shalat tarawih para sahabat pada zaman Umar Radhiyallahu anhu . Yaitu: 11 raka’at, 13 raka’at, 21 raka’at, dan 23 raka’at. Kemudian 39 raka’at juga shahih, pada masa Khulafaur Rasyidin setelah Umar; tetapi hal ini khusus di Madinah. Berikut keterangan pada masa Umar
1. Sebelas raka’at.

Umar Radhiyallahu anhu memerintahkan kepada Ubay danTamim Ad Dari Radhiyallahu anhuma untuk shalat 11 raka’at. Mereka membaca ratusan ayat, sampai makmum bersandar pada tongkat karena kelamaan dan selesai hampir Subuh. Demikian ini riwayat Imam Malik dari Muhammad bin Yusuf dari Saib Ibn Yazid. Imam Suyuthi dan Imam Subkhi menilai, bahwa hadits ini sangat shahih. Syaikh Al Albani juga menilai, bahwa hadits ini shahih sekali.
2. Tiga belas raka’at.

Semua perawi dari Muhammd Ibn Yusuf mengatakan 11 raka’at, kecuali Muhammad Ibn Ishaq. Ia berkata 13 raka’at (HR Ibn Nashr), akan tetapi hadits ini sesuai dengan hadits ‘Aisyah yang mengatakan 11 raka’at. Hal ini bisa dipahami, bahwa termasuk dalam bilangan itu ialah 2 raka’at shalat Fajar, atau 2 raka’at pemula yang ringan, atau 8 raka’at ditambah 5 raka’at Witir.
3. Dua puluh raka’at (ditambah 1 atau 3 raka’at Witir).

Abdur Razzaq meriwayatkan dari Muhammad Ibn Yusuf dengan lafadz “21 raka’at” (sanad shahih). Al Baihaqi dalam As Sunan dan Al Firyabi dalam Ash Shiyam meriwayatkan dari jalur Yazid Ibn Khushaifah dari SaibIbn Yazid, bahwa mereka- pada zaman Umar di bulan Ramadhan shalat tarawih 20 raka’at. Mereka membaca ratusan ayat, dan bertumpu ‘pada tongkat pada zaman Utsman, karena terlalu lama berdiri.
Riwayat ini dishahihkan oleh Imam Al Nawawi, Al Zaila’i, Al Aini, Ibn Al Iraqi, Al Subkhi, As Suyuthi, Syaikh Abdul Aziz bin Bazz, dan lain-lain.
Sementara itu Syaikh Al Albani menganggap, bahwa dua riwayat ini bertentangan dengan riwayat sebelumnya, tidak bisa dijama’ (digabungkan). Maka beliau memakai metode tarjih (memilih riwayat yang shahih dan meninggalkan yang lain). Beliau menyatakan, bahwa Muhammad Ibn Yusuf perawi yang tsiqah tsabit (sangat terpercaya), telah meriwayatkan dari Saib Ibn Yazid 11 raka’at. Sedangkan Ibn Khushaifah yang hanya pada peringkat tsiqah (terpercaya) meriwayatkan 21 raka’at. Sehingga hadits Ibn Khushaifah ini -menurut beliau-adalah syadz (asing, menyalahi hadits yang lebih shahih). [Al Majmu’, 4/32; Shalat At Tarawih, 46; Al Ijabat Al Bahiyyah. 16-18]
Perlu diketahui, selain Ibn Khushaifah tadi, ada perawi lain, yaitu Al Harits Ibn Abdurrahman Ibn Abi Dzubab yang meriwayatkan dari Saib Ibn Yazid, bahwa shalat tarawih pada masa Umar 23raka’at. [HR Abdurrazzaq. Lihat At Tamhid 3/518-519]
Selanjutnya 23 raka’at diriwayatkan juga dari Yazid Ibn Ruman secara mursal, karena ia tidak menjumpai zaman Umar.
Yazid Ibn Ruman adalah mawla (mantan budak) sahabat Zubair Ibn Al Awam (36 H), ia salah seorang qurra’ Madinah yang tsiqat tsabit (meninggal pada tahun 120 atau130 H). Ia memberi pernyataan, bahwa masyarakat (Madinah) pada zaman Umar telah melakukan qiyam Ramadhan dengan bilangan 23 raka’at. [HR Malik, Al Firyabi, Ibn Nashr dan Al Baihaqi. Lihat Shalat At Tarawih,53; Al Ijabat Al Bahiyyah, 16; At Tamhid, 9/332, 519; Al Hawadits, 141]

Sholat tarawih zaman sahabat

SHALAT TARAWIH PADA ZAMAN KHULAFA’UR RASYIDIN ( BID’AH pertama dilakukan oleh Umar bin Khatab )
1. Para sahabat Rasulullah, shalat tarawih di masjid Nabawi pada malam-malam Ramadhan secara awza’an (berpencar-pencar). Orang yang bisa membaca Al Qur’an ada yang mengimami 5 orang, ada yang 6 orang, ada yang lebih sedikit dari itu, dan ada yang lebih banyak. Az Zuhri berkata, “Ketika Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam wafat, orang-orang shalat tarawih dengan cara seperti itu. Kemudian pada masa Abu Bakar, caranya tetap seperti itu; begitu pula awal khalifah Umar.”
2. Abdurrahman bin Abdul Qari’ berkata, “Saya keluar ke masjid bersama Umar Radhiyallahu anhu pada bulan Ramadhan. Ketika itu orang-orang berpencaran; ada yang shalat sendirian, dan ada yang shalat dengan jama’ah yang kecil (kurang dari sepuluh orang). Umar berkata, ‘Demi Allah, saya melihat (berpandangan),seandainya mereka saya satukan di belakang satu imam, tentu lebih utama,’ Kemudian beliau bertekad dan mengumpulkan mereka di bawah pimpinan Ubay bin Ka’ab. Kemudian saya keluar lagi bersama beliau pada malam lain. Ketika itu orang-orang sedang shalat di belakang imam mereka. Maka Umar Radhiyallahu anhu berkata,’Ini adalah sebaik-baik (bid’ah) hal baru.’ Dan shalat akhir malam nanti lebih utama dari shalat yang mereka kerjakan sekarang.” Peristiwa ini terjadi pada tahun 14H.
3. Umar Radhiyallahu anhu mengundang para qari’ pada bulan Ramadhan, lalu memberi perintah kepada mereka agar yang paling cepat bacaanya membaca 30 ayat (+/- 3 halaman), dan yang sedang agar membaca 25 ayat,adapun yang pelan membaca 20 ayat (+ 2 halaman).
4. Al A’raj (seorang tabi’in Madinah,wafat 117 H) berkata, ;”Kami tidak mendapati orang-orang, melainkan mereka sudah melaknat orang kafir (dalam do’a) pada bulan Ramadhan.” la berkata, “Sang qari’ (imam) membaca ayat Al Baqarah dalam 8 raka’at. Jika ia telah memimpin 12 raka’at, (maka) barulah orang-orang merasa kalau imam meringankan.”
5. Abdullah bin Abi Bakr berkata, “Saya mendengar bapak saya berkata,’Kami sedang pulang dari shalat (tarawih) pada malam Ramadhan. Kami menyuruh pelayan agar cepat-cepat menyiapkan makanan, karena takut tidak mendapat sahur’. ”
6. Saib bin Yazid rahimahullah (Wafat 91 H) berkata, “Umar Radhiyallahu anhu memerintah Ubay bin Ka’ab dan Tamim Ad Dari Radhiyallahu anhuma agar memimpin shalat tarawih pada bulan Ramadhan dengan 11 raka’at. Maka sang qari’ membaca dengan ratusan ayat, hingga kita bersandar pada tongkat karena sangat lamanya berdiri. Maka kami tidak pulang dari tarawih, melainkan sudah di ujung fajar.” [Fathul Bari, 4/250-254; Shalat At Tarawih, 11; Al ljabat Al Bahiyyah,15-18; Al Majmu’, 4/34]

PIDATO NABI JELANG RHAMADHON

“WAHAI manusia! Sungguh telah datang pada kalian bulan Allah dengan membawa berkah rahmat dan maghfirah. Bulan yang paling mulia di sisi Allah. Hari-harinya adalah hari-hari yang paling utama. Malam-malamnya adalah malam-malam yang paling utama. Jam demi jamnya adalah jam-jam yang paling utama.
Inilah bulan ketika kamu diundang menjadi tamu Allah dan dimuliakan oleh-Nya. Di bulan ini nafas-nafasmu menjadi tasbih, tidurmu ibadah, amal-amalmu diterima dan doa-doamu diijabah. Bermohonlah kepada Allah Rabbmu dengan niat yang tulus dan hati yang suci agar Allah membimbingmu untuk melakukan shiyam dan membaca Kitab-Nya.
Celakalah orang yang tidak mendapat ampunan Allah di bulan yang agung ini. Kenanglah dengan rasa lapar dan hausmu di hari kiamat.
Bersedekahlah kepada kaum fuqara dan masakin. Muliakanlah orang tuamu, sayangilah yang muda, sambungkanlah tali persaudaraanmu, jaga lidahmu, tahan pandanganmu dari apa yang tidak halal kamu memandangnya dan pendengaranmu dari apa yang tidak halal kamu mendengarnya. Kasihilah anak-anak yatim, niscaya dikasihi manusia anak-anak yatimmu.
Bertaubatlah kepada Allah dari dosa-dosamu. Angkatlah tangan-tanganmu untuk berdoa pada waktu shalatmu karena itulah saat-saat yang paling utama ketika Allah Azza wa Jalla memandang hamba-hamba- Nya dengan penuh kasih; Dia menjawab mereka ketika mereka menyeru-Nya, menyambut mereka ketika mereka memanggil-Nya dan mengabulkan doa mereka ketika mereka berdoa kepada-Nya.
Wahai manusia! Sesungguhnya diri-dirimu tergadai karena amal-amalmu, maka bebaskanlah dengan istighfar. Punggung-punggungmu berat karena beban (dosa)mu, maka ringankanlah dengan memperpanjang sujudmu.
Ketahuilah! Allah ta’ala bersumpah dengan segala kebesaran-Nya bahwa Dia tidak akan mengazab orang-orang yang shalat dan sujud, dan tidak akan mengancam mereka dengan neraka pada hari manusia berdiri di hadapan Rabb al-alamin.
Wahai manusia! Barang siapa di antaramu memberi buka kepada orang-orang mukmin yang berpuasa di bulan ini, maka di sisi Allah nilainya sama dengan membebaskan seorang budak dan dia diberi ampunan atas dosa-dosa yang lalu.
(Sahabat-sahabat lain bertanya: “Ya Rasulullah! Tidaklah kami semua mampu berbuat demikian.”)
Rasulullah meneruskan: “Jagalah dirimu dari api neraka walaupun hanya dengan sebiji kurma. Jagalah dirimu dari api neraka walaupun hanya dengan seteguk air.”
Wahai manusia! Siapa yang membaguskan akhlaknya di bulan ini ia akan berhasil melewati sirothol mustaqim pada hari ketika kaki-kaki tergelincir. Siapa yang meringankan pekerjaan orang-orang yang dimiliki tangan kanannya (pegawai atau pembantu) di bulan ini, Allah akan meringankan pemeriksaan-Nya di hari kiamat.
Barangsiapa menahan kejelekannya di bulan ini, Allah akan menahan murka-Nya pada hari ia berjumpa dengan-Nya. Barang siapa memuliakan anak yatim di bulan ini, Allah akan memuliakanya pada hari ia berjumpa dengan-Nya. Barang siapa menyambungkan tali persaudaraan (silaturahmi) di bulan ini, Allah akan menghubungkan dia dengan rahmat-Nya pada hari ia berjumpa dengan-Nya.
Barang siapa memutuskan kekeluargaan di bulan ini, Allah akan memutuskan rahmat-Nya pada hari ia berjumpa dengan-Nya. Barangsiapa melakukan shalat sunat di bulan ini, Allah akan menuliskan baginya kebebasan dari api neraka.
Barangsiapa melakukan shalat fardu baginya ganjaran seperti melakukan 70 shalat fardu di bulan lain. Barangsiapa memperbanyak shalawat kepadaku di bulan ini, Allah akan memberatkan timbangannya pada hari ketika timbangan meringan. Barangsiapa di bulan ini membaca satu ayat Al-Quran, ganjarannya sama seperti mengkhatam Al-Quran pada bulan-bulan yang lain.
Wahai manusia! Sesungguhnya pintu-pintu surga dibukakan bagimu, maka mintalah kepada Tuhanmu agar tidak pernah menutupkannya bagimu.
Pintu-pintu neraka tertutup, maka mohonlah kepada Rabbmu untuk tidak akan pernah dibukakan bagimu. Setan-setan terbelenggu, maka mintalah agar ia tak lagi pernah menguasaimu.
(Amirul mukminin k.w. berkata: “Aku berdiri dan berkata: “Ya Rasulullah! Apa amal yang paling utama di bulan ini?”)
Jawab Nabi: “Ya Abal Hasan! Amal yang paling utama di bulan ini adalah menjaga diri dari apa yang diharamkan Allah.”
Wahai manusia! Sesungguhnya kamu akan dinaungi oleh bulan yang senantiasa besar lagi penuh keberkahan, yaitu bulan yang di dalamnya ada suatu malam yang lebih baik dari seribu bulan; bulan yang Allah telah menjadikan puasanya suatu fardhu, dan qiyam di malam harinya suatu tathawwu’.”
“Barangsiapa mendekatkan diri kepada Allah dengan suatu pekerjaan kebajikan di dalamnya, samalah dia dengan orang yang menunaikan suatu fardhu di dalam bulan yang lain.” Ramadhan itu adalah bulan sabar, sedangkan sabar itu adalah pahalanya surga. Ramadhan itu adalah bulan memberi pertolongan (syahrul muwasah) dan bulan Allah memberikan rezeki kepada mukmin di dalamnya.”
“Barangsiapa memberikan makanan berbuka seseorang yang berpuasa, adalah yang demikian itu merupakan pengampunan bagi dosanya dan kemerdekaan dirinya dari neraka. Orang yang memberikan makanan itu memperoleh pahala seperti orang yang berpuasa tanpa sedikitpun berkurang.”
(Para sahabat berkata, “Ya Rasulullah, tidaklah semua kami memiliki makanan berbuka puasa untuk orang lain yang berpuasa.) Maka bersabdalah Rasulullah saw, “Allah memberikan pahala kepada orang yang memberi sebutir kurma, atau seteguk air, atau sehirup susu.”
“Dialah bulan yang permulaannya rahmat, pertengahannya ampunan, dan akhirnya pembebasan dari neraka. Barangsiapa meringankan beban dari budak sahaya (termasuk di sini para pembantu rumah) niscaya Allah mengampuni dosanya dan memerdekakannya dari neraka.”
“Oleh karena itu banyakkanlah yang empat perkara di bulan Ramadhan; dua perkara untuk mendatangkan keridhaan Tuhanmu, dan dua perkara lagi kamu sangat menghajatinya.“
“Dua perkara yang pertama ialah mengakui dengan sesungguhnya bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan mohon ampun kepada-Nya . Dua perkara yang kamu sangat memerlukannya ialah mohon surga dan perlindungan dari neraka.”

“Barangsiapa memberi minum kepada orang yang berbuka puasa, niscaya Allah memberi minum kepadanya dari air kolam-Ku dengan suatu minuman yang dia tidak merasakan haus lagi sesudahnya, sehingga dia masuk ke dalam surga.” (HR. Ibnu Huzaimah)*

Kecerdasan ALI bin Abuthalib

Kisah Imam Ali bin Abi Thalib dan Ashabul Kahfi
Dalam surat Al-Kahfi, Alloh Ta’ala, menceritakan tiga kisah masa lalu, yaitu, kisah Ashabul Kahfi, kisah pertemuan Nabi Musa as dan Nabi Khidzir as, serta kisah Dzulqornain.
Kisah Ashabul Kahfi mendapat perhatian lebih dengan digunakan sebagai nama surat dimana terdapat tiga kisah tersebut. Hal ini tentu bukan kebetulan semata, tapi karena kisah Ashabul Kahfi, seperti juga kisah dalam Al-Quran lainnya, bukan merupakan kisah semata, tapi juga terdapat banyak pelajaran didalamnya.
Ashabul Kahfi adalah nama sekelompok orang beriman yang hidup pada masa Raja “Diqyanus” di Romawi, beberapa ratus tahun sebelum diutusnya Nabi Isa as. Mereka hidup ditengah masyarakat penyembah patung dengan seorang raja yang dzolim. Ketika sang raja mengetahui ada sekelompok orang yang tidak menyembah berhala, maka sang raja marah lalu memanggil mereka dan memerintahkan mereka untuk mengikuti kepercayaan sang raja. Tapi Ashabul Kahfi menolak dan melarikan diri, sehingga mereka sampai di sebuah gua yang kemudian dipakai tempat persembunyian.
Dengan izin Alloh Ta’ala, mereka kemudian ditidurkan selama 309 tahun di dalam gua, dan dibangkitkan kembali ketika masyarakat dan raja mereka sudah berganti menjadi masyarakat dan raja yang beriman kepada Alloh Ta’ala.
Berikut adalah kisah Ashabul Kahfi (Penghuni Gua) yang diketengahkan secara jelas jalan ceritanya. Penulis kitab Fadho’ilul Khomsah Minas Shikhohis Sittah (jilid II, halaman 291-300), mengetengahkan suatu riwayat yang dinukil dari kitab Qishoshul Anbiya’. Riwayat tersebut berkaitan dengan tafsir ayat 10 Surah Al-Kahfi.
Dengan panjang lebar kitab Qishashul Anbiya’ mulai dari halaman 566 meriwayatkan sebagai berikut :
Di kala Umar Ibnul Khottob ra, menjadi Kholifah, pernah datang kepadanya beberapa orang pendeta Yahudi. Mereka berkata kepada Kholifah: “Hai Umar, anda adalah pemegang kekuasaan sesudah Muhammad dan shohabatnya, Abu Bakar. Kami hendak menanyakan beberapa masalah penting kepada anda. Jika anda dapat memberi jawaban kepada kami, barulah kami mau memahami bahwa Islam merupakan agama yang benar dan Muhammad benar-benar seorang Nabi. Sebaliknya, jika anda tidak dapat memberi jawaban, berarti agama Islam itu bathil dan Muhammad bukan seorang Nabi”.
“Silahkan bertanya tentang apa saja yang kalian inginkan,” sahut Kholifah Umar ra. “Jelaskan kepada kami tentang induk kunci (gembok) mengancing langit, apakah itu?” Tanya pendeta-pendeta itu, memulai pertanyaan-pertanyaannya. “Terangkan kepada kami tentang adanya sebuah kuburan yang berjalan bersama penghuninya, apakah itu? Tunjuk-kan kepada kami tentang suatu makhluk yang dapat memberi peringatan kepada bangsanya, tetapi ia bukan manusia dan bukan jin? Terangkan kepada kami tentang lima jenis makhluq yang dapat berjalan di permukaan bumi, tetapi makhluq-makhluq itu tidak dilahirkan dari kandungan ibu atau atau induknya? Beritahukan kepada kami apa yang dikatakan oleh burung puyuh di saat ia sedang berkicau? Apakah yang dikatakan oleh ayam jantan di kala ia sedang berkokok? Apakah yang dikatakan oleh kuda di saat ia sedang meringkik? Apakah yang dikatakan oleh katak di waktu ia sedang bersuara? Apakah yang dikatakan oleh keledai di saat ia sedang meringkik? Apakah yang dikatakan oleh burung pipit pada waktu ia sedang berkicau?”
Kholifah Umar menunduk-kan kepala untuk berfikir sejenak, kemudian berkata : “Bagi Umar, jika ia menjawab ‘tidak tahu’ atas pertanyaan-pertanyaan yang memang tidak diketahui jawabannya, itu bukan suatu hal yang memalukan…!”
Mendengar jawaban Kholifah Umar seperti itu, pendeta-pendeta Yahudi yang bertanya berdiri melonjak-lonjak kegirangan, sambil berkata : “Sekarang kami bersaksi bahwa Muhammad memang bukan seorang Nabi, dan agama Islam itu adalah bathil..!”
Salman Al-Farisi yang saat itu hadir, segera bangkit dan berkata kepada pendeta-pendeta Yahudi itu : “Kalian tunggu sebentar…! Ia cepat-cepat pergi ke rumah Ali bin Abi Thalib kw. Setelah bertemu, Salman berkata : “Ya Abal Hasan, selamatkanlah agama Islam…!” Imam Ali kw, bingung, lalu bertanya : “ada apa ?”
Salman kemudian menceritakan apa yang sedang dihadapi oleh Kholifah Umar Ibnul Khottab. Imam Ali kw, segera saja berangkat menuju ke rumah Kholifah Umar, berjalan lenggang memakai burdah (selembar kain penutup punggung atau leher) peninggalan Rosululloh SAW. Ketika Kholifah Umar melihat Ali bin Abi Thalib datang, ia bangun dari tempat duduk lalu buru-buru memeluknya, sambil berkata : “Ya Abal Hasan, tiap ada kesulitan besar, engkau selalu kupanggil…!”
Setelah berhadap-hadapan dengan para pendeta yang sedang menunggu-nunggu jawaban itu, Imam Ali bin Abi Thalib kw, herkata : “Silakan kalian bertanya tentang apa saja yang kalian inginkan. Rosululloh SAW,. sudah mengajarku seribu macam ilmu, dan tiap jenis dari ilmu-ilmu itu mempunyai seribu macam cabang ilmu…!”
Pendeta-pendeta Yahudi itu lalu mengulangi pertanyaan-pertanyaan mereka. Sebelum menjawab, Imam Ali bin Abi Thalib kw, berkata : “Aku ingin mengajukan suatu syarat kepada kalian, yaitu jika ternyata aku nanti sudah menjawab pertanyaan-pertanyaan kalian sesuai dengan yang ada di dalam Taurat, kalian supaya bersedia memeluk agama kami dan beriman…!” “Ya baik…!” jawab mereka.
“Sekarang tanyakanlah satu demi satu,” kata Imam Ali bin Abi Thalib kw. Mereka mulai bertanya : “Apakah induk kunci (gembok) yang mengancing pintu-pintu langit ?
“Induk kunci itu, jawab Imam Ali as, ialah syirik kepada Alloh. Sebab semua hamba Alloh, baik pria maupun wanita, jika ia bersyirik kepada Alloh, amalnya tidak akan dapat naik sampai ke hadhirat Alloh..!”
Para pendeta Yahudi bertanya lagi : “Anak kunci apakah yang dapat membuka pintu-pintu langit ?”
Imam Ali kw, menjawab : “Anak kunci itu ialah kesaksian (syahadat) bahwa tiada tuhan selain Alloh dan Muhammad adalah Rosululloh..!”Para pendeta Yahudi itu saling pandang di antara mereka, sambil berkata : “Orang itu benar juga..!”. Mereka bertanya lagi : “Terangkanlah kepada kami tentang adanya sebuah kuburan yang dapat berjalan bersama penghuninya?”
“Kuburan itu ialah ikan hiu (hut) yang menelan Nabi Yunus putera Matta” jawab Imam Ali kw. “Nabi Yunus as. dibawa keliling ketujuh samudera” Pendeta-pendeta itu meneruskan pertanyaannya lagi : “Jelaskan kepada kami tentang makhluq yang dapat memberi peringatan kepada bangsanya, tetapi makhluq itu bukan manusia dan bukan jin ?”
Imam Ali kw, menjawab : “Makhluq itu ialah semut Nabi Sulaiman putera Nabi Dawud alaihimassalam. Semut itu berkata kepada kaumnya : “Hai para semut, masuklah ke dalam tempat kediaman kalian, agar tidak di-injak injak oleh Sulaiman dan pasukan-nya”
Para pendeta Yahudi itu meneruskan pertanyaannya : “Beritahukan kepada kami tentang lima jenis makhluq yang berjalan di atas permukaan bumi, tetapi tidak satu pun di antara makhluq-makhluq itu yang dilahirkan dari kandungan ibunya atau induknya ?”
Imam Ali kw, menjawab : “Lima makhluq itu ialah, pertama, Adam. Kedua, Hawa. Ketiga, Unta Nabi Shaleh. Keempat, Domba Nabi Ibrahim. Kelima, Tongkat Nabi Musa (yang menjelma menjadi seekor ular)”.
Dua di antara tiga orang pendeta Yahudi itu setelah mendengar jawaban-jawaban serta penjelasan yang diberikan oleh Imam Ali kw, lalu mengatakan : “Kami bersaksi bahwa tiada tuhan selain Alloh dan Muhammad adalah Rosululloh…!”
Tetapi seorang pendeta lainnya, bangun berdiri sambil berkata kepada Imam Ali bin Abi Tholib kw, : “Hai Ali, hati teman-temanku sudah dihinggapi oleh sesuatu yang sama seperti iman dan keyakinan mengenai benarnya agama Islam. Sekarang masih ada satu hal lagi yang ingin kutanyakan kepada anda”
“Tanyakanlah apa saja yang kau inginkan” sahut Imam Ali kw. “Coba terangkan kepadaku tentang sejumlah orang yang pada zaman dahulu sudah mati selama 309 tahun, kemudian dihidupkan kembali oleh Alloh. Bagaimana cerita tentang mereka itu?” Tanya pendeta tadi. Ali bin Ali Thalib kw, menjawab : “Hai pendeta Yahudi, mereka itu ialah para penghuni gua. cerita tentang mereka itu sudah dijelaskan oleh Alloh SWT, kepada Rosul-Nya. Jika engkau mau, akan kubacakan kisah mereka itu”.
Pendeta Yahudi itu menyahut : “Aku sudah banyak mendengar tentang Al-Qur’an kalian itu…! Jika engkau memang benar-benar tahu, coba sebutkan nama-nama Ashabul Kahfi, nama ayah-ayah mereka, nama kota mereka, nama raja mereka, nama anjing mereka, nama gunung serta gua mereka, dan semua kisah mereka dari awal sampai akhir….!”
Imam Ali bin Abi Thalib kw, kemudian merapikan duduknya, menekuk lutut ke depan perut, lalu ditopangnya dengan burdah yang di-ikatkan ke pinggang. Lalu Beliau as, berkata : “Hai saudara saudara Yahudi… Muhammad Rosululloh SAW, kekasihku telah menceritakan kepadaku, bahwa kisah itu terjadi di negeri Romawi, di sebuah kota bernama “Aphesus” atau disebut juga dengan nama “Tharsus”. Tetapi nama kota itu pada zaman dahulu ialah Aphesus (Ephese). Baru setelah Islam datang, kota itu berubah nama menjadi Tharsus (Tarse, sekarang terletak di dalam wilayah Turki). Penduduk negeri itu dahulunya mempunyai seorang raja yang baik. Setelah raja itu meninggal dunia, berita kematiannya didengar oleh seorang raja Persia bernama “Diqyanius”. Dia seorang raja kafir yang amat Sombong dan dzolim. dia datang menyerbu negeri itu dengan kekuatan pasukannya, dan akhirnya berhasil menguasai kota Aphesus. Akhirnya kota itu dijadikan ibukota kerajaan, lalu dibangunlah sebuah Istana”.
Baru sampai di situ, pendeta Yahudi yang bertanya itu berdiri, terus bertanya : “Jika engkau benar-benar tahu, coba terangkan kepadaku bentuk Istana itu, bagaimana serambi dan ruangan-ruangannya ?”
Imam Ali kw menerangkan : “Hai saudara saudara Yahudi, raja itu membangun istana yang sangat megah, terbuat dari batu marmer. Panjangnya satu farsakh (kl 8 km) dan lebarnya pun satu farsakh. Pilar-pilarnya yang berjumlah seribu buah, semuanya terbuat dari emas, dan lampu-lampu yang berjumlah seribu buah, juga semuanya terbuat dari emas. Lampu-lampu itu bergelantungan pada rantai-rantai yang terbuat dari perak. Tiap malam apinya dinyalakan dengan sejenis minyak yang harum baunya. Di sebelah timur serambi dibuat lubang-lubang cahaya sebanyak seratus buah, demikian pula di sebelah baratnya. Sehingga matahari sejak mulai terbit sampai terbenam selalu dapat menerangi serambi. Raja itu pun membuat sebuah singgasana dari emas. Panjangnya 80 hasta dan lebarnya 40 hasta. Di sebelah kanannya tersedia 80 buah kursi, semuanya terbuat dari emas. Di situlah para hulubalang kerajaan duduk. Di sebelah kirinya juga disediakan 80 buah kursi terbuat dari emas, untuk duduk para petinggi dan penguasa-penguasa tinggi lainnya. Raja duduk di atas singgasana dengan mengenakan mahkota di atas kepala”. Sampai di situ pendeta yang bersangkutan berdiri lagi sambil berkata : “Jika engkau benar-benar tahu, coba terangkan kepadaku dari apakah mahkota itu dibuat ?”
“Hai saudara saudara Yahudi”.. kata Imam Ali menerangkan, “mahkota raja itu terbuat dari kepingan-kepingan emas, berkaki 9 buah, dan tiap kakinya bertaburan mutiara yang memantulkan cahaya laksana bintang-bintang menerangi kegelapan malam.
Raja itu juga mempunyai 50 orang pelayan, terdiri dari anak-anak para hulubalang. Semuanya memakai selempang dan baju sutera berwarna merah. Celana mereka juga terbuat dari sutera berwarna hijau. Semuanya dihias dengan gelang-gelang kaki yang sangat indah. Masing-masing diberi tongkat terbuat dari emas. Mereka harus berdiri di belakang raja. Selain mereka, raja juga mengangkat 6 orang, terdiri dari anak-anak para cendekiawan, untuk dijadikan menteri-menteri atau pembantu-pembantunya. Raja tidak mengambil suatu keputusan apa pun tanpa berunding lebih dulu dengan mereka. Enam orang pembantu itu selalu berada di kanan kiri raja, tiga orang berdiri di sebelah kanan dan yang tiga orang lainnya berdiri di sebelah kiri”.
Pendeta yang bertanya itu berdiri lagi. Lalu berkata : “Hai Ali, jika yang kau katakan itu benar, coba sebutkan nama enam orang yang menjadi pembantu-pembantu raja itu ?”
Imam Ali kw, menjawab : “Kekasihku Muhammad Rosululloh SAW, menceritakan kepadaku, bahwa tiga orang yang berdiri di sebelah kanan raja, masing-masing bernama Tamlikha, Miksalmina dan Mikhaslimina. Adapun tiga orang pembantu yang berdiri di sebelah kiri, masing-masing bernama Martelius, Casitius dan Sidemius.
Tiap hari setelah raja duduk dalam serambi istana dikerumuni oleh semua hulubalang dan para punggawa, masuklah tiga orang pelayan menghadap raja. Seorang diantaranya membawa piala emas penuh berisi wewangian murni. Seorang lagi membawa piala perak penuh berisi air sari bunga. Sedang yang seorangnya lagi membawa seekor burung. Orang yang membawa burung ini kemudian mengeluarkan suara isyarat, lalu burung itu terbang di atas piala yang berisi air sari bunga. Burung itu berkecimpung di dalamnya dan setelah itu ia mengibas-ngibaskan sayap serta bulunya, sampai sari bunga itu habis dipercikkan ke semua tempat sekitarnya.
Kemudian si pembawa burung tadi mengeluarkan suara isyarat lagi. Burung itu terbang pula. Lalu hinggap di atas piala yang berisi wewangian murni. Sambil berkecimpung di dalamnya, burung itu mengibas-ngibaskan sayap dan bulunya, sampai wewangian murni yang ada dalam piala itu habis dipercikkan ke tempat sekitarnya. Pembawa burung itu memberi isyarat suara lagi. Burung itu lalu terbang dan hinggap di atas mahkota raja, sambil membentangkan kedua sayap yang harum semerbak di atas kepala raja. demikianlah raja itu berada di atas singgasana kekuasaan selama tiga puluh tahun. Selama itu ia tidak pernah diserang penyakit apa pun, tidak pernah merasa pusing kepala, sakit perut, demam, berliur, berludah atau pun beringus. Setelah sang raja merasa diri sedemikian kuat dan sehat, ia mulai sombong, durhaka dan dzolim. Dia mengaku-aku diri sebagai “Tuhan” dan tidak mau lagi mengakui adanya Alloh Ta’ala.
Raja itu kemudian memanggil orang-orang terkemuka dari rakyatnya. Barang siapa yang taat dan patuh kepadanya, diberi pakaian dan berbagai macam hadiah lainnya. Tetapi barang siapa yang tidak mau taat atau tidak bersedia mengikuti kemauannya, ia akan segera dibunuh. Oleh sebab itu semua orang terpaksa menerima kemauan raja. Dalam masa yang cukup lama, semua orang patuh kepada raja itu, sampai ia disembah dan dipuja. Mereka tidak lagi memuja dan menyembah Alloh Ta’ala.
Pada suatu hari perayaan ulang-tahunnya, raja sedang duduk di atas singgasana mengenakan mahkota di atas kepala, tiba-tiba masuklah seorang hulubalang memberi tahu, bahwa ada balatentara asing masuk menyerbu ke dalam wilayah kerajaannya, yang ingin melancarkan peperangan terhadap raja. Demikian sedih dan bingungnya raja itu, sampai tanpa disadari mahkota yang sedang dipakainya jatuh dari kepala. Kemudian raja itu sendiri jatuh terpelanting dari atas singgasana. Salah seorang pembantu yang berdiri di sebelah kanan, seorang yang pintar bernama Tamlikha, memperhatikan keadaan sang raja dengan sepenuh fikiran. Ia berfikir, lalu berkata di dalam hati : “Kalau Diqyanius itu benar-benar tuhan sebagaimana menurut pengakuannya, tentu ia tidak akan sedih, tidak tidur, tidak buang air kecil atau pun air besar. Itu semua bukanlah sifat-sifat Tuhan”.
Enam orang pembantu raja itu tiap hari selalu mengadakan pertemuan di tempat salah seorang dari mereka secara bergiliran. Pada satu hari tibalah giliran Tamlikha menerima kunjungan lima orang temannya. Mereka berkumpul di rumah Tamlikha untuk makan dan minum, tetapi Tamlikha sendiri tidak ikut makan dan minum. Teman-temannya bertanya : “Hai Tamlikha, mengapa engkau tidak mau makan dan tidak mau minum ?” “Teman-teman…” sahut Tamlikha, “hatiku sedang dirisaukan oleh sesuatu yang membuatku tidak ingin makan dan tidak ingin minum, juga tidak ingin tidur”.
Teman-temannya mengejar : “Apakah yang merisaukan hatimu, hai Tamlikha ?” “Sejek lama aku memikirkan soal langit” ujar Tamlikha menjelaskan. Aku lalu bertanya pada diriku sendiri : “siapakah yang mengangkatnya ke atas sebagai atap yang senantiasa aman dan terpelihara, tanpa gantungan dari atas dan tanpa tiang yang menopangnya dari bawah ? Siapakah yang menjalankan matahari dan bulan di langit itu? Siapakah yang menghias langit itu dengan bintang-bintang bertaburan?”Kemudian kupikirkan juga bumi ini : “Siapakah yang membentang dan menghamparkan-nya di cakrawala ? Siapakah yang menahannya dengan gunung-gunung raksasa agar tidak goyah, tidak goncang dan tidak miring ?” Aku juga lama sekali memikirkan diriku sendiri : “Siapakah yang mengeluarkan aku sebagai bayi dari perut ibuku ? Siapakah yang memelihara hidupku dan memberi makan kepadaku ? Semuanya itu pasti ada yang membuat, dan sudah tentu bukan Diqyanius…“
Teman-teman Tamlikha lalu bertekuk lutut di hadapannya. Dua kaki Tamlikha diciumi sambil berkata : “Hai Tamlikha dalam hati kami sekarang terasa sesuatu seperti yang ada di dalam hatimu. Oleh karena itu, baiklah engkau tunjukkan jalan keluar bagi kita semua?” “Saudara-saudara…” kata Tamlikha, “baik aku maupun kalian tidak menemukan akal selain harus lari meninggalkan raja yang dzolim itu, menuju kepada Raja pencipta langit dan bumi..” “Kami setuju dengan pendapatmu…” sahut teman-temannya. Tamlikha lalu berdiri, terus beranjak pergi untuk menjual buah kurma, dan akhirnya berhasil mendapat uang sebanyak 3 dirham. Uang itu kemudian diselipkan dalam kantong baju. Lalu berangkat berkendaraan kuda bersama-sama dengan lima orang temannya.
Setelah berjalan 3 mil jauhnya dari kota, Tamlikha berkata kepada teman-temannya : “Saudara-saudara, kita sekarang sudah bebas dari raja dunia dan dari kekuasaannya. Sekarang turunlah kalian dari kuda dan marilah kita berjalan kaki. Mudah-mudahan Alloh akan memudahkan urusan kita serta memberikan jalan keluar”.
Mereka turun dari kudanya masing-masing. Lalu berjalan kaki sejauh 7 farsakh, sampai kaki mereka bengkak berdarah karena tidak biasa berjalan kaki sejauh itu.
Tiba-tiba datanglah seorang penggembala menyambut mereka. Kepada penggembala itu mereka bertanya : “Hai penggembala, apakah engkau mempunyai air minum atau susu?” “Aku mempunyai semua yang kalian inginkan” sahut penggembala itu. “Tetapi kulihat wajah kalian semuanya seperti kaum bangsawan. Aku menduga kalian itu pasti melarikan diri. Coba beritahukan kepadaku bagaimana kalian itu ?” “Ah.., susahnya orang ini..” jawab mereka. “Kami sudah memeluk suatu agama, kami tidak boleh berdusta. Apakah kami akan selamat jika kami mengatakan yang sebenarnya?” “Ya..” jawab penggembala itu.
Tamlikha dan teman-temannya lalu menceritakan semua yang terjadi pada diri mereka. Mendengar cerita mereka, penggembala itu segera bertekuk lutut di depan mereka, dan sambil menciumi kaki mereka, ia berkata : “Dalam hatiku sekarang terasa sesuatu seperti yang ada dalam hati kalian. Kalian berhenti sajalah dahulu di sini. Aku hendak mengembalikan kambing-kambing itu kepada pemiliknya. Nanti aku akan segera kembali lagi kepada kalian”.
Tamlikha bersama teman-temannya berhenti menunggu. Penggembala itu segera pergi untuk mengembalikan kambing-kambing gembalaannya. Tak lama kemudian ia datang lagi berjalan kaki, di-ikuti oleh seekor anjing miliknya.
Waktu cerita Imam Ali kw, sampai di situ, salah satu pendeta Yahudi bergegas berdiri dan bertanya lagi, sambil berkata :
“Hai Ali, jika engkau benar-benar tahu, coba sebutkan apakah warna anjing itu dan siapakah namanya ?”
“Hai saudara saudar Yahudi…” kata Imam Ali bin Abi Thalib kw, memberitahukan, “kekasihku Muhammad Rosululloh SAW, menceritakan kepadaku, bahwa anjing itu berwarna kehitam-hitaman dan bernama Qithmir. Ketika enam orang pelarian itu melihat seekor anjing, masing-masing saling berkata kepada temannya : kita khawatir kalau-kalau anjing itu nantinya akan membongkar rahasia kita ? Mereka minta kepada penggembala supaya anjing itu dihalau saja dengan batu.
Anjing itu melihat kepada Tamlikha dan teman-temannya, lalu duduk di atas dua kaki belakang, menggeliat, dan mengucapkan kata-kata dengan lancar dan jelas sekali : “Hai orang-orang, mengapa kalian hendak mengusirku, padahal aku ini bersaksi tiada tuhan selain Alloh, tak ada yang menyekutukaNya. Biarlah aku menjaga kalian dari musuh, dan dengan berbuat demikian aku mendekatkan diriku kepada Allah SWT..”
Anjing itu akhirnya dibiarkan saja. Mereka lalu pergi. Penggembala tadi mengajak mereka naik ke sebuah bukit. Lalu bersama mereka mendekati sebuah gua.”
Pendeta Yahudi yang menanyakan kisah itu, bangun lagi dari tempat duduknya sambil berkata : “Apakah nama bukit itu dan apakah nama gua itu?” Imam Ali kw, menjelaskan : “bukit itu bernama Naglus dan nama gua itu ialah Washid, atau di sebut juga dengan nama Kheram”
Imam Ali kw, melanjutkan ceritanya… secara tiba-tiba di depan gua itu tumbuh pepohonan berbuah dan memancur mata-air deras sekali. Mereka makan buah-buahan dan minum air yang tersedia di tempat itu. Setelah tiba waktu malam, mereka masuk berlindung di dalam gua. Sedang anjing yang sejak tadi mengikuti mereka, berjaga-jaga sambil menjulurkan dua kaki depan untuk menghalang-halangi pintu gua. Kemudian Allah SWT, memerintahkan Malaikat maut supaya mencabut nyawa mereka. masing-masing orang dari mereka Allah SWT, menugaskan dua Malaikat untuk membolak-balik tubuh mereka dari kanan ke kiri. Allah SWT, lalu memerintahkan matahari supaya pada saat terbit condong memancarkan sinarnya ke dalam gua dari arah kanan, dan pada saat hampir terbenam supaya sinarnya mulai meninggalkan mereka dari arah kiri.
Suatu ketika waktu raja Diqyanius baru saja selesai berpesta ia bertanya tentang enam orang pembantunya. Ia mendapat jawaban, bahwa mereka itu melarikan diri. Raja Diqyanius sangat gusar. Bersama 80.000 pasukan berkuda ia cepat-cepat berangkat menelusuri jejak enam orang pembantu yang melarikan diri. Ia naik ke atas bukit, kemudian mendekati gua. Ia melihat enam orang pembantunya yang melarikan diri itu sedang tidur berbaring di dalam gua. Ia tidak ragu-ragu dan memastikan bahwa enam orang itu benar-benar sedang tidur.
Kepada para pengikutnya ia berkata : “Kalau aku ingin menghukum mereka, tidak akan kujatuhkan hukuman yang lebih berat dari perbuatan mereka yang telah menyiksa diri mereka sendiri di dalam gua. Panggil-lah tukang-tukang batu supaya mereka segera datang ke mari..” Setelah tukang-tukang batu itu tiba, mereka diperintahkan menutup rapat pintu gua dengan batu-batu dan serabuk (bahan semacam semen). Selesai dikerjakan, raja berkata kepada para pengikutnya : “Katakanlah kepada mereka yang ada di dalam gua, kalau benar-benar mereka itu tidak berdusta supaya minta tolong kepada Tuhan mereka yang ada di langit, agar mereka dikeluarkan dari tempat itu”.
Dalam guha tertutup rapat itu, mereka tinggal selama 309 tahun. Setelah masa yang amat panjang itu lampau, Allah Ta’ala, mengembalikan lagi nyawa mereka. Pada saat matahari sudah mulai memancarkan sinar, mereka merasa seakan-akan baru bangun dari tidurnya masing-masing. Yang seorang berkata kepada yang lainnya : “Malam tadi kami lupa beribadah kepada Alloh, mari kita pergi ke mata air”.
Setelah mereka berada di luar gua, tiba-tiba mereka lihat mata air itu sudah mengering kembali dan pepohonan yang ada pun sudah menjadi kering semuanya. Allah SWT, membuat mereka mulai merasa lapar. Mereka saling bertanya, “Siapakah di antara kita ini yang sanggup dan bersedia berangkat ke kota membawa uang untuk bisa mendapatkan makanan ? Tetapi yang akan pergi ke kota nanti supaya hati-hati benar, jangan sampai membeli makanan yang dimasak dengan lemak-babi”.
Tamlikha kemudian berkata, “Hai saudara-saudara, aku sajalah yang berangkat untuk mendapatkan makanan. Tetapi, hai penggembala, berikanlah bajumu kepadaku dan ambillah bajuku ini…”
Setelah Tamlikha memakai baju penggembala, ia berangkat menuju ke kota. Sepanjang jalan ia melewati tempat-tempat yang sama sekali belum pernah dikenalnya, melalui jalan-jalan yang belum pernah diketahui. Setibanya dekat pintu gerbang kota, ia melihat bendera hijau berkibar di angkasa bertuliskan, “Tiada Tuhan selain Allah dan Isa adalah Roh Allah…”
Tamlikha berhenti sejenak memandang bendera itu sambil mengusap-usap mata, lalu berkata seorang diri, “Kusangka aku ini masih tidur..” Setelah agak lama memandang dan mengamati bendera, ia meneruskan perjalanan memasuki kota. Dilihatnya banyak orang sedang membaca Injil. Ia berpapasan dengan orang-orang yang belum pernah dikenal. Setibanya di sebuah pasar ia bertanya kepada seorang penjual roti, “Hai tukang roti, apakah nama kota kalian ini ?” “Aphesus” sahut penjual roti itu.
“Siapakah nama raja kalian ?”tanya Tamlikha, “Abdurrahman,” jawab penjual roti. “Kalau yang kau katakan itu benar…” kata Tamlikha, “urusanku ini sungguh aneh sekali.. Ambillah uang ini dan berilah makanan kepadaku..” Melihat uang itu, penjual roti keheran-heranan. Karena uang yang dibawa Tamlikha itu uang zaman dulu, yang ukurannya lebih besar dan lebih berat.
Pendeta Yahudi yang bertanya itu kemudian berdiri lagi, lalu berkata kepada Ali bin Abi Thalib kw, “Hai Ali, kalau benar-benar engkau mengetahui, coba terangkan kepadaku berapa nilai uang lama itu dibanding dengan uang baru…”
Imam Ali kw, menjelaskan, “Kekasihku Muhammad Rosululloh SWT, menceritakan kepadaku, bahwa uang yang dibawa oleh Tamlikha dibanding dengan uang baru, ialah tiap dirham lama sama dengan sepuluh dan dua pertiga dirham baru..”
Imam Ali kemudian melanjutkan ceritanya : Penjual Roti lalu berkata kepada Tamlikha, “Aduhai, alangkah beruntungnya aku..! Rupanya engkau baru menemukan harta karun..? Berikan sisa uang itu kepadaku..! Kalau tidak, engkau akan ku hadapkan kepada raja..?” “Aku tidak menemukan harta karun…” jawab Tamlikha, “Uang ini ku dapat tiga hari yang lalu dari hasil penjualan buah kurma seharga tiga dirham, Aku kemudian meninggalkan kota karena orang-orang semuanya menyembah Diqyanius…!”
Penjual roti itu marah. Lalu berkata, “Apakah setelah engkau menemukan harta karun masih juga tidak rela menyerahkan sisa uangmu itu kepadaku…? Lagi pula engkau telah menyebut-nyebut seorang raja durhaka yang mengaku diri sebagai tuhan, padahal raja itu sudah mati lebih dari 300 tahun yang silam..! Apakah dengan begitu engkau hendak memperolok-olok aku..?”
Tamlikha lalu ditangkap. Kemudian dibawa pergi menghadap raja. Raja yang baru ini seorang yang dapat berfikir dan bersikap adil. Raja bertanya kepada orang-orang yang membawa Tamlikha, “Bagaimana cerita tentang orang ini…?”
“Dia menemukan harta karun..” jawab orang-orang yang membawanya. Kepada Tamlikha, raja berkata, “Engkau tak perlu khawatir..! Nabi Isa as, memerintahkan supaya kami hanya memungut seperlima saja dari harta karun itu, Serahkanlah yang seperlima itu kepadaku, dan selanjutnya engkau akan selamat…” Tamlikha menjawab, “Baginda, aku sama sekali tidak menemukan harta karun…! Aku adalah penduduk kota ini…!” Raja bertanya sambil keheran-heranan, “Engkau penduduk kota ini…?” “Ya.. Benar” sahut Tamlikha., “Adakah orang yang kau kenal ?” tanya raja lagi. “Ya.. ada,” jawab Tamlikha. “Coba sebutkan siapa namanya…?” tutur raja.
Tamlikha menyebut nama-nama kurang lebih 1000 orang, tetapi tak ada satu nama pun yang dikenal oleh raja atau oleh orang lain yang hadir mendengarkan saat itu. Mereka berkata, “Ah…, semua itu bukan nama orang-orang yang hidup di zaman kita sekarang. Tetapi, apakah engkau mempunyai rumah di kota ini ?” “Ya.. tuanku..” jawab Tamlikha. “Utuslah seorang menyertai aku!”. Raja kemudian memerintahkan beberapa orang menyertai Tamlikha pergi. Oleh Tamlikha mereka diajak menuju ke sebuah rumah yang paling tinggi di kota itu. Setibanya di sana, Tamlikha berkata kepada orang yang mengantarkan, “Inilah rumahku..!”
Pintu rumah itu lalu diketuk. Keluarlah seorang lelaki yang sudah sangat lanjut usia. Sepasang alis di bawah keningnya sudah sedemikian putih dan mengkerut hampir menutupi mata karena sudah terlampau tua. Ia terperanjat ketakutan, lalu bertanya kepada orang-orang yang datang, “Kalian ada perlu apa ?”
Kami utusan raja yang menyertai Tamlikha, Orang muda ini mengaku rumah ini adalah rumahnya…! Orang tua itu marah, memandang kepada Tamlikha. Sambil mengamati dia bertanya, “Siapa namamu ?” “Aku Tamlikha anak Filistin…!” Orang tua itu lalu berkata, “Coba ulangi lagi…!” Tamlikha menyebut lagi namanya. Tiba-tiba orang tua itu bertekuk lutut di depan kaki Tamlikha sambil berkata, “Ini adalah datukku..! Demi Alloh, Dia salah seorang di antara orang-orang yang melarikan diri dari Diqyanius raja durhaka” Kemudian diteruskannya dengan suara haru, “Dia lari berlindung kepada yang Maha Perkasa, Pencipta langit dan bumi. Nabi kita, Isa as, dahulu telah memberitahukan kisah mereka kepada kita dan mengatakan bahwa mereka itu akan hidup kembali…!”
Peristiwa yang terjadi di rumah orang tua itu kemudian di laporkan kepada raja. Dengan menunggang kuda, raja segera datang menuju ke tempat Tamlikha yang sedang berada di rumah orang tua tadi. Setelah melihat Tamlikha, raja segera turun dari kuda. Oleh raja Tamlikha diangkat ke atas pundak, sedangkan orang banyak beramai-ramai menciumi tangan dan kaki Tamlikha sambil bertanya-tanya, “Hai Tamlikha, bagaimana keadaan teman-temanmu?”
Kepada mereka Tamlikha memberi tahu, bahwa semua temannya masih berada di dalam gua. Pada masa itu kota Aphesus diurus oleh dua orang bangsawan istana. Seorang beragama Islam dan seorang lainnya lagi beragama Nasrani. Dua orang bangsawan itu bersama pengikutnya masing-masing pergi membawa Tamlikha menuju ke gua,” demikian Imam Ali kw, melanjutkan ceritanya.
Teman-teman Tamlikha semuanya masih berada di dalam gua itu. Setibanya dekat gua, Tamlikha berkata kepada dua orang bangsawan dan para pengikut mereka, “Aku khawatir kalau sampai teman-temanku mendengar suara tapak kuda, atau gemerincingnya senjata. Mereka pasti menduga Diqyanius datang dan mereka bakal mati semua. Oleh karena itu kalian berhenti saja di sini. Biarlah aku sendiri yang akan menemui dan memberitahu mereka…”
Semua berhenti menunggu dan Tamlikha masuk seorang diri ke dalam gua. Melihat Tamlikha datang, teman-temannya berdiri kegirangan, dan Tamlikha dipeluknya kuat-kuat. Kepada Tamlikha mereka berkata, “Puji dan syukur bagi Alloh yang telah menyelamatkan dirimu dari Diqyanius…” Tamlikha mengelak, “Ada urusan apa dengan Diqyanius ? Tahukah kalian, sudah berapa lamakah kalian tinggal di sini ?” “Kami tinggal sehari atau beberapa hari saja” jawab mereka. “Tidak…!” sangkal Tamlikha, “Kalian sudah tinggal di sini selama 309 tahun..! Diqyanius sudah lama meninggal dunia..! Generasi demi generasi sudah lewat silih berganti, dan penduduk kota itu sudah beriman kepada Alloh yang Maha Agung..! Mereka sekarang datang untuk bertemu dengan kalian…!”
Teman-teman Tamlikha menyahut, “Hai Tamlikha, apakah engkau hendak menjadikan kami ini orang-orang yang menggemparkan seluruh jagad ?”. jawab Tamlikha, “Lantas apa yang kalian inginkan ?” Tamlikha balik bertanya, “Angkatlah tanganmu ke atas dan kami pun akan berbuat seperti itu juga” jawab mereka.
Mereka bertujuh semua mengangkat tangan ke atas, kemudian berdoa, “Ya Alloh, dengan kebenaran yang telah Kau perlihatkan kepada kami tentang keanehan-keanehan yang kami alami sekarang ini, cabutlah kembali nyawa kami tanpa sepengetahuan orang lain…!”
Alloh Ta’ala, mengabulkan permohonan mereka. Lalu memerintahkan Malaikat maut mencabut kembali nyawa mereka. Kemudian Alloh SWT, melenyapkan pintu gua tanpa bekas. Dua orang bangsawan yang menunggu-nunggu segera maju mendekati gua, berputar-putar selama tujuh hari untuk mencari-cari pintunya, tetapi tanpa hasil. Tak dapat ditemukan lubang atau jalan masuk lainnya ke dalam gua. Pada saat itu dua orang bangsawan tadi menjadi yakin tentang betapa hebatnya kekuasaan Alloh SWT, Dua orang bangsawan itu memandang semua peristiwa yang dialami oleh para penghuni gua, sebagai peringatan yang diperlihatkan Alloh kepada mereka.
Bangsawan yang beragama Islam lalu berkata, “Mereka mati dalam keadaan memeluk agamaku..! Akan ku dirikan sebuah tempat ibadah di pintu gua itu”. Sedang bangsawan yang beragama Nasrani berkata pula, “Mereka mati dalam keadaan memeluk agamaku..! Akan ku dirikan sebuah biara di pintu gua itu”. dua orang bangsawan itu bertengkar, dan setelah melalui pertikaian senjata, akhirnya bangsawan Nasrani terkalahkan oleh bangsawan yang beragama Islam.
Sampai di situ Imam Ali bin Abi Thalib kw, berhenti menceritakan kisah para penghuni gua. Kemudian berkata kepada pendeta Yahudi yang menanyakan kisah itu, “Itulah, hai Yahudi, apa yang telah terjadi dalam kisah mereka. Demi Allah, sekarang aku hendak bertanya kepadamu, apakah semua yang ku ceritakan itu sesuai dengan apa yang tercantum dalam Taurat kalian ?”
Pendeta Yahudi itu menjawab, “Ya Abal Hasan, engkau tidak menambah dan tidak mengurangi, walau satu huruf pun..! Sekarang engkau jangan menyebut diriku sebagai orang Yahudi, sebab aku telah bersaksi, …Bahwa tiada Tuhan selain Alloh dan Muhammad adalah hamba Alloh serta Rosul-Nya.. Aku pun bersaksi juga, bahwa engkau orang yang paling berilmu di kalangan ummat ini…!”
Dinukilan dari kitab Qishosul Anbiya yang tercantum dalam kitab “Fadho’ilul Khomsah” Minas Shihohis Sittah, tulisan As Sayyid Murtadho Al Faruz Aabaad.

Catatan kecil perjalanan Dajjal 

Sejarah Berdirinya Rothschild, Bank Inggris, dan The Federal ReserveRothschild adalah dinasti Yahudi Bavaria (Jerman) yang memiliki arti sebagai “Tameng Merah”. Dalam bahasa Inggris disebut “Red-Shield”. Dinasti Rothschild yang melegenda dan sangat berkuasa hingga kini berawal dari sejarah Eropa di abad ke-18 Masehi dengan kelahiran seorang bayi Yahudi Jerman yang kemudian diberi nama Mayer Amshell Bauer.
Mayer Amshell Bauer lahir di tahun 1743 di sebuah perkampungan Yahudi di Frankfurt, Bavaria. Ayahnya bernama Moses Amschell Bauer yang bekerja sebagai rentenir dan tukang emas yang berpindah-pindah dari suatu tempat ke tempat lain, dari kota yang satu ke kota lainnya. Bakat Moses sebagai rentenir kelak akan diteruskan dan dikembangkan oleh anak-cucunya. Kelahiran Mayer membuat Moses menghentikan bisnis ‘nomaden’nya dan menetap di sebuah rumah agak besar dipersimpangan Judenstrasse (Jalan Yahudi) kota Frankfurt. Di rumah itu, Moses membuka usaha simpan-pinjam uangnya. Di pintu masuk kedai renten-nya, Moses menggantungkan sebuah Tameng Merah sebagai merk dagangnya: Rothschild.
Sedari kecil Mayer Amshell dikenal sebagai anak yang cerdas. Dengan tekun sang ayah mengajari Mayer segala pengetahuan tentang bisnis rentennya. Moses juga sering menceritakan pengalaman dan pengetahuan yang diperolehnya dari berbagai sumber. Moses sebenarnya ingin menjadikan Mayer sebagai pendeta Yahudi. Namun ajal keburu menjemputnya sebelum sang anak tumbuh dewasa. Sepeninggal ayahnya, Mayer sempat meneruskan usaha ayahnya di rumah. Namun tidak lama kemudian Mayer ingin belajar lebih mendalam tentang bisnis uang. Akhirnya ia bekerja di sebuah bank milik keluarga Oppenheimer di Hanover.
Di bank ini, Mayer dengan cepat menyerap semua aspek bisnis perbankan modern. Kariernya pun melesat, bahkan sang pemilik bank yang terkesan dengan Mayer menjadikannya sebagai mitra muda dalam kepemilikian bank tersebut.
Setelah merasa cukup banyak menimba ilmu tentang bisnis perbankan, Mayer kembali ke Frankfurt, meneruskan usaha ayahnya yang sempat dilepaskannya untuk beberapa waktu. Mayer telah berketetapan hati, bisnis uang akan dijadikan sebagai bisnis inti keluarga ini. Ia akan mendidik anak-anaknya kelak dengan segala pengetahuan tentang bisnis penting tersebut dan menjadikannya keluarga besar penguasa bisnis perbankan Eropa dan juga dunia.
Salah satu langkah yang diambil Mayer adalah dengan mengganti nama keluarga ‘Bauer’ yang dalam bahasa Jerman berarti ‘Petani’ dengan merk dagang usahanya, yakni ‘Tameng Merah’ (Rothschild). Mayer sendiri memakai gelar Baron Rothschild I.
Masuk Kalangan Istana
Berkat kepiawaiannya, usaha rumahan ini berkembang pesat. Rotshchild I mulai melobi kalangan istana. Orang yang pertama ia dekati adalah Jenderal von Estorff, bekas salah satu pimpinannya ketika masih bekerja di Oppenheimer Bank di Hanover. Rothschild I mengetahui benar, sang jenderal memiliki hobi mengumpulkan koin-koin kuno dan langka. Dengan jeli Rothschild memanfaatkan celah ini untuk bisa dekat dengan sang jenderal.
Untuk menambah perbendaharaan koin-koin kuno dan langka, Rotshchild menghubungi sesama rekannya dalam jaringan orang Yahudi yang dalam waktu singkat berhasil mengumpulkan benda-benda tersebut. Sambil membawa barang yang sangat diminati Jenderal von Estorff, Rothschild I menemui sang jenderal di rumahnya dan menawarkan semua koin itu dengan harga sangat murah.
Jelas, kedatangan Rotshchild disambut gembira sang jenderal. Bukan itu saja, rekan-rekan dan teman bisnis sang jenderal pun tertarik dengan Rothschild dan kemudian jadilah Rotshchild diterima sepenuh hati dalam lingkaran pertemanan dengan Jenderal von Estorff.
Suatu hari, tanpa disangka-sangka, Rothschild I dipertemukan oleh Jenderal von Estorff kepada Pangeran Wilhelm secara pribadi. Pangeran ternyata memiliki hobi yang sama dengan jenderal. Wilhelm membeli banyak medali dan koin langka dari Rotshchild dengan harga yang juga dibuat miring. Inilah kali pertamanya seorang Rotshchild bertransaksi dengan seorang kepala negara.
Dari perkenalannya dengan Wilhelm, terbukalah akses Rothschild untuk membuat jaringan dengan para pangeran lainnya. Untuk membuat pertemanan bisnis menjadi pertemanan pribadi, Rotshchild menulis banyak surat kepada para pangeran yang berisi puji-pujian dan penghormatan yang begitu tinggi atas kebangsawanan mereka. Rothschild juga memohon agar mereka memberi perlindungan kepadanya.
Pada tanggal 21 September 1769, upayanya membuahkan hasil. Pangeran Wilhelm dengan senang hati memberikan restu atas kedainya. Rothschild pun memasang lambang principalitas Hess-Hanau di depan kedainya sebagai lambang restu dan perlindungan Sang Pangeran. Lambang itu bertuliskan huruf emas dengan kalimat, “M.A.Rothschild. Dengan limpahan karunia ditunjuk sebagai abdi istana dari Yang Mulia Pangeran Wilhelm von Hanau.”
Keluarga Talmudian
Tahun 1770, saat berusia 27 tahun, Rothschild menikahi Guetele Schnaper yang masih berusia tujuhbelas tahun. Dari perkawinannya, mereka dikarunia sepuluh orang anak. Putera-puteranya bernama Amshell III, Salomon, Nathan, Karlmann (Karl) dan Jacob (James). Kepada anak-anaknya, selain mendidik mereka dengan keras soal pengetahuan bisnis perbankan dan aneka pengalamannya, Rothschild I juga menanamkan kepada mereka keyakinan-keyakinan Talmudian (bukan Taurat) dengan intensif.
Frederich Morton, penulis biografi Dinasti Rothschild menulis, “Setiap Sabtu malam, usai kebaktian di sinagoga, Amshell mengundang seorang rabi ke rumahnya. Sambil duduk membungkuk di kursi hijau, mencicipi anggur, mereka berbincang-bincang sampai larut malam. Bahkan pada hari kerja pun Amshell sering terlihat mendaras Talmud …dan seluruh keluarga harus duduk dan mendengarkan dengan tertib.”
Keluarga Rotschild merupakan keluarga Yahudi yang berpandangan Talmudian. Mereka sangat percaya bahwa tuhan, sesuai keyakinan dalam ayat-ayat Talmud, telah memilih bangsa Yahudi sebagai manusia super, satu-satunya ras manusia, sedangkan orang lain yang bukan Yahudi merupakan ras yang derajatnya sama dan setara dengan hewan. Mereka sama sekali tidak perduli dengan orang lain, dan hanya perduli dengan kepentingan sesama Yahudi Talmudian.
ImageWilhelm von Hanau merupakan seorang kepala negara yang kaya raya dan berpengaruh. Bisa jadi, bisnis utama Wilhelm yang memiliki sepasukan tentara sewaan (bisnis ini juga berasal dari bisnis para Templar!) membuatnya disegani tidak saja di Jerman tetapi juga di wilayah-wilayah sekitarnya. Wilhelm juga memiliki kekerabatan dengan sejumlah keluarga kerajaan Eropa lainnya. Inggris merupakan salah satu langganan setia dalam bisnis tentara sewaannya. Harap maklum, daerah koloni Inggris di seberang lautan sangat luas dan banyak.
Dalam bisnis ini, Rothschild bertindak sebagai dealernya. Karena kerja Rothschild begitu memuaskan, maka Wilhelm pernah memberinya hibah uang sebanyak 600.000 pound atau senilai tiga juta dollar AS dalam bentuk deposito. Dari usahanya ini, Wilhelm memiliki banyak uang. Ketika meninggal, Wilhelm meninggalkan warisan terbesar dalam rekor warisan raja Eropa yakni setara dengan 200 juta dollar AS! (Maulani; 2002)
Sumber lainnya mengatakan bahwa uang sebesar tiga juta dollar AS itu sebenarnya berasal dari pembayaran sewa tentara kerajaan Inggris kepada Wilhelm, namun digelapkan oleh Rothschild (Jewish Encyclopedia, Vol. 10, h.494).
Dengan bermodalkan uang haram inilah Rothschild membangun kerajaan bisnis perbankannya yang pertama dan menjadi bankir internasional yang pertama. Sebenarnya, Rothschild I ini tidak membangun kerajaannya sendiri. Beberapa tahun sebelumnya ia telah mengirim anak bungsunya, Nathan Rothschild yang dianggap paling berbakat ke Inggris untuk memimpin bisnis keluarga di wilayah tersebut. Di London Nathan mendirikan sebuah bank dagang dan modalnya diberikan oleh Rothschild I sebesar tiga juta dollar AS yang berasal dari uang haram itu.
Di London, Nathan Rothschild menginventasikan uang itu dalam bentuk emas-emas batangan dari East India Company. Berasal dari uang haram, diputar dengan cara yang penuh dengan tipu daya, memakai sistem ribawi yang juga haram, kian berkembanglah bisnis keuangan keluarga Rothschild ke seluruh Eropa. Berdirilah cabang-cabang perusahaan Rothschild di Berlin, Paris, Napoli, dan Vienna. Rothschild I menempatkan setiap anaknya menjadi pemimpin usaha di cabang-cabangnya itu. Karl di Napoli, Jacob di Paris, Salomon di Vienna, dan Amshell III di Berlin. Kantor pusatnya tetap di London.
Rothschild I meninggal dunia pada 19 September 1812. Beberapa hari sebelum mangkat, ia menulis sebuah surat wasiat yang antara lain berbunyi:
* Hanya keturunan laki-laki yang diperbolehkan berbisnis. Semua posisi kunci harus dipegang oleh keluarga.

* Anggota keluarga hanya boleh mengawini saudara sepupu sekali (satu kakek) atau paling jauh sepupu dua kali (satu paman). Dengan demikian harta kekayaan keluarga tidak jatuh ke tangan orang lain. Awalnya aturan ini dipegang ketat, tapi ketika banyak pengusaha Yahudi lainnya bermunculan sebagai pengusaha dunia, aturan ini dikendurkan, walau demikian hanya boleh mengawini anggota-anggota terpilih.
Dinasti Rothschild tidak punya sahabat atau sekutu sejati. Baginya, sahabat adalah mereka yang menguntungkan kantongnya. Jika tidak lagi menguntungkan maka ia sudah menjadi bagian masa lalu dan dimasukkan ke dalam tong sampah. Pangeran Wilhelm sendiri akhirnya dilupakan oleh Rothschild setelah ia berhasil menilep uangnya. Ketika Inggris dan Perancis berperang dengan memblokade pantai lawan masing-masing, hanya armada Rothschild yang bebas keluar masuk pelabuhan karena Rothschild telah membiayai kedua pihak yang berperang tersebut.
Bank Sentral Inggris dan Utang Sebagai Alat Penjajahan
Beberapa orang menyangka jika pendirian Bank of England, bank sentral pertama di dunia, juga akibat campur tangan dari Dinasti Rothschild. Anggapan ini sebenarnya tidak tepat karena Rothschild I sendiri baru lahir di Bavaria pada tahun 1743, sedangkan Bank of England berdiri pada 27 Juli 1694.
Sebelum Dinasti Tameng Merah lahir, jaringan Luciferian yang terdiri dari tokoh-tokoh Yahudi berpengaruh dunia yang dikenal dengan istilah “Para Konspirator”, para pewaris Templar, Orde Militeris yang kaya raya, telah mencanangkan untuk menguasai England yang menjadi Inggris sekarang dengan strategi lidah ular: Pertama, merekayasa pernikahan keluarga raja Inggris sehingga nantinya para Raja Inggris berdarah Yahudi, dan yang kedua lewat provokasi perang melawan Perancis agar Inggris memerlukan uang yang banyak di mana pihak Konspirasi akan memberi utang kepada Raja Inggris. Dengan utang, diharapkan kerajaan besar itu akan takluk.
Inilah fakta sejarah jika jaringan Yahudi Dunia sejak dulu telah menggunakan utang sebagai alat penakluk suatu negeri. Sekarang, Indonesia yang kaya raya, juga telah ditaklukkan dan dijajah oleh utang. Para tokoh Neo-Liberal di negeri ini yang gemar mengundang utang imperialis masuk ke negeri ini merupakan pelayan-pelayan kepentingan Luciferian. Banyak orang yang mengaku Islam menjadi pendukung kelompok Luciferian ini disebabkan mereka malas berpikir sehingga mudah ditipu mentah-mentah.
Perjalanan para Konspirator dalam menaklukan Keraaan Inggris diawali dari suatu pertemuan sejumlah petinggi Ordo Kabbalah di Belanda. Mereka menggelar pertemuan dan sepakat untuk menguasai Tahta Kerajan Inggris sepenuhnya dengan cara menurunkan Dinasti Stuart dan menggantikannya dengan seseorang yang mereka bina dari Dinasti Hanover dari Istana Nassau, Bavaria.
Kala itu, Tahta Kerajaan Inggris tengah diduduki King Charles II (1660-1685). Raja Inggris ini masih kerabat dekat Duke of York. Mary adalah anak sulung dari Duke of York. Diam-diam, kelompok Konspirator mengatur strategi agar Mary yang masih gadis itu bertemu dengan ‘Sang Pangeran’ bernama William II, salah seorang pangeran kerajaan Belanda dan pemimpin pasukan kerajaan. Mary dan William II pun bertemu dan saling tertarik. Pada tahun 1674 mereka menikah. Tahun 1685 King Charles II meninggal dan digantikan oleh James II yang memerintah sampai tahun 1688.
Dari hasil perkawinan antara William II dan Mary, lahir seorang putera yang kemudian dikenal sebagai William III, yang kemudian menikah dengan seorang puteri dari King James II bernama Mary II. William III yang berdarah campuran antara Dinasti Stuart dengan Dinasti Hanover ternyata menurut kelaziman tidak bisa menjadi Raja Inggris disebabkan ia bukan berasal dari garis keturunan laki-laki Inggris, melainkan dari garis perempuan. Mary II, isterinyalah, yang lebih berhak menyandang gelar Queen.
Di sinilah para petinggi Yahudi melancarkan konspirasi dengan mengobarkan ‘Glorious Revolution’ dan akhirnya berkat Partai Whig yang melakukan kerjasama diam-diam dengan tokoh-tokoh Yahudi dan Partai Tory yang bersikap pragmatis, revolusi tanpa darah ini berhasil menaikkan William III sebagai Raja Inggris. Beberapa tahun sebelumnya, lewat tangan Oliver Cromwell, kekuatan Yahudi juga telah ‘menyikat’ King Charles I dan menguasai lembaga-lembaga keuangan di kerajaan itu. Dengan berkuasanya William III maka Inilah awal hegemoni Dinasti Hanover bertahta di Kerajaan Inggris sampai sekarang. Apalagi Dinasti Windsor yang berkuasa di Kerajaan Inggris sekarang merupakan keturunan langsung dari King Edward III (Prince of Wales) yang merupakan keturunan Hanover.
ImagePada tahun 1689, Raja Inggris, King William III mendirikan Loyal Orange Order yang begitu fanatik mendukung gerakan pembaruan Gereja yang dipimpin Martin Luther. Ordo ini menyatakan dengan tegas akan menjadikan Inggris sebagai basis bagi gerakan Protestan. Pernyataan ini memiliki pesan yang jelas terhadap Gereja Katolik: “Kami akan melawanmu!”
Sejarah memang telah mencatat jika Gereja Katholik merupakan musuh bebuyutan para Templar. Para Templar, dan juga para pewarisnya seperti kaum Mason dan Rosikrusian, masih sangat ingat bagaimana Paus Clement IV berkomplot dengan King Philip V dari Perancis pada Jumat, 13 Oktober 1307 menumpas dan membantai Templar dari seluruh Eropa. Perlawanan dan penghancuran Gereja (Katolik Roma) merupakan salah satu tujuan utama kelompok Luciferian ini yang berasal dari dendam sejarah yang kesumat.
Loyal Orange Order sampai hari ini masih bertahan di Irlandia Utara dengan jumlah anggota tak kurang dari angka 100 ribuan. Kelompok inilah yang senantiasa mengobarkan api permusuhan terhadap kaum Katolik sehingga sampai sekarang kehidupan masyarakat di sana tidak pernah sepi dari konflik Protestan-Katolik.
King William III sendiri menceburkan diri dalam peperangan melawan Perancis yang mayoritas Katolik. Inggris menderita kerugian yang banyak. Utang pun menumpuk. Inilah awal berdirinya Bank of England sebagai bank sentral swasta pertama di dunia, seperti yang telah disinggung di muka.
William G. Carr dalam bukunya “Yahudi Menggenggam Dunia” (Pustaka Alkautsar, 1991) mencatat kronologi perjalanan petualangan Oliver Cromwell sebagai kaki tangan tokoh Yahudi-Inggris setelah kematian King Charles I pada 30 Januari 1649. Inilah kronologinya singkatnya:
* 1649, Cromwell menyerbu Irlandia dengan dukungan dana dari lobi Yahudi internasional sehingga terjadi peperangan antara Inggris Protestan melawan Irlandia Katolik.

* 1651, Charles II, putera King Charles I, memerangi Cromwell tapi gagal. Ia dibuang ke Perancis.

* 1652, Inggris melibatkan diri berperang melawan Belanda.

* 1653, Cromwell mengangkat dirinya sebagai The Lord Defender of Great Britain.

* 1654, Inggris terlibat perang Eropa lagi.

* 1656, Amerika yang masih menjadi jajahan Inggris bergolak dan akhirnya menjadi negara merdeka.

* 1657, Cromwell meninggal dunia. Puteranya, Richard, menjadi penguasa Inggris.

* 1659, Richard mengakhiri persekongkolan dengan Yahudi Internasional, ia mengundurkan diri dari kekuasaan.

* 1660, Jenderal monk dari angkatan bersenjata Inggris menduduki London. Charles II diangkat menjadi raja Inggris.

* 1661, Skandal persekongkolan antara Cromwell dengan kubu Yahudi Internasional terungkap. Warga London geger dan marah. Makam Cromwell dibongkar paksa.

* 1662, Gereja resmi Inggris, Anglikan, menindas umat Protestan.

* 1664, Inggris kembali berperang melawan Belanda.

* 1665, Krisis ekonomi melanda Inggris. Pengangguran dan kelaparan merebak. Di tahun itu juga terjadi kebakaran besar yang menghanguskan sebagian kota London, disusul wabah penyakit lepra.

* 1666, Inggris terlibat perang dengan Belanda dan Perancis.

* 1667, Ordo Kabbalah yang secara rahasia masih eksis di Inggris melancarkan gerakan sabotase ke kalangan elit pemerintahan. Sejarah Inggris mengenalnya sebagai gerakan Kabal. Akibatnya muncul gelombang baru penindasan agama dan politik di Inggris.

* 1674, Setelah menggelar pertemuan internal di Belanda, Kelompok Yahudi Internasional sepakat menguasai Kerajaan Inggris sepenuhnya dengan melengserkan King Charles II dan menaikkan seseorang yang bisa dikendalikan. Pada tulisan di muka hal ini telah disinggung, yakni penobatan King William III yang masih berdarah Dinasti Hanover.

* 1683, Konspirasi berupaya membunuh King Charles II dan Duke of York tapi gagal.

* 1685, King Charles II meninggal dunia. Duke of York yang beragama Katolik naik tahta dengan gelar King James II. Konspirasi menyebarkan desas-desus untuk menentang raja baru itu. Rakyat banyak yang termakan isu ini. Akibatnya banyak rakyat yang ditangkap pihak kerajaan. Nama King James II menjadi tidak popular di mata rakyat.

* 1688, setelah King James II sudah tidak lagi mendapat dukungan rakyatnya, Konspirasi Yahudi Internasional memprovokasi pangeran William of Orange dari Belanda untuk menyerbu Inggris, dengan dukungan kapal-kapal perangnya menuju pantai Inggris. King James II akhirnya turun tahta dan kabur ke Perancis.

* 1689, William of Orange atau William III dan Queen of Mary –keduanya Protestan—mengukuhkan diri sebagai Raja dan Ratu Inggris. Sementara itu James II kabur lagi ke Irlandia, sebuah wilayah Katolik. Pasukan Inggris sendiri terpecah antara yang Protestan dengan yang Katolik. Yang Protestan mendukung William III sedang yang Katolik berupaya mengembalikan James II ke tahtanya. Perang saudara pun tak terelakkan pada 12 Juli 1689.
Sampai sekarang, rakyat Inggris masih mengenang peristiwa tersebut tanpa banyak yang menyadari bahwa perang saudara itu sesungguhnya sengaja dibuat oleh Konspirasi Yahudi Internasional, untuk menguasai perekonomian negara besar Eropa itu. Hasilnya, berdirilah Bank of England, bank sentral swasta pertama di dunia (1694), yang dimiliki Konspirasi Yahudi tersebut.
Inggris terus dibuat untuk berperang, sehingga kas kerajaan terkuras dan hutang bertambah banyak. Jerat yang dipasang para pemilik modal Yahudi kini telah mengikat mangsanya. Kian lama kian kuat, mencekik. Inggris pun jatuh ke dalam kekuasaan mereka hanya dengan modal awal £1.250.000!
Dari Inggris Mendirikan AS
Setelah menaklukkan kerajaan Inggris, pihak Konspirasi Yahudi Internasional kini mengarahkan wajahnya ke sebuah benua baru yang masih menjadi koloni Inggris di seberang Samudera Atlantik: Amerika. Jauh-jauh hari sebenarnya mereka telah mempersiapkan hal ini lewat salah seorang agennya bernama Christopher Colombus. Orang ini merupakan anggota Knights of Christ, pelaian Templar yang mukim di Italia, Portugis, dan Spanyol. Semasa remajanya, Colombus malah menjadi orang kepercayaan Rene de Anjou, Grand Master Persaudaraan di Italia.
Demikianlah, Amerika Serikat memang dipersiapkan jauh-jauh hari sebagai The Second Promise Land, selain Yerusalem, bagi bangsa Yahudi. Nama lain kota New York saja adalah The New Jerusalem. Pada 4 Juli 1776, tokoh-tokoh Mason Amerika menandatangani Declaration of Independence. Berdirilah satu negara Masonik yang dipersiapkan sebagai The Headquarter, markas besar, gerakan Ordo Kabbalah dalam menaklukkan dunia kelak, menuju tatanan dunia baru yang sepenuhnya sekular. Suatu cita-cita Masonik yang ditorehkan pada lambang negara AS: Novus Ordo Seclorum.
ImageTidak seperti sekarang, Eropa waktu itu merupakan sebuah benua yang terbagi dalam banyak kerajaan besar kecil, serta sejumlah wilayah kecil otonom (Principalis), semacam kabupaten yang merdeka, seperti Monaco dan Lechtenstein. Saat itu Inggris dan Perancis merupakan dua negara kerajaan yang paling berpengaruh. Setelah Inggris berhasil dikuasai dan para tokoh Mason Amerika berhasil memproklamirkan kemerdekaan negara itu, maka Konspirasi Yahudi Internasional berusaha untuk menaklukkan Perancis. Baron Rothschild merupakan salah satu tokoh sentral dalam Konspirasi Yahudi Internasional untuk menaklukkan Perancis.
Tahun 1773, Baron Rothschild dan 12 tokoh Yahudi lainnya berkumpul di kediamannya di Bavaria. Mereka membahas berbagai perkembangan Eropa terakhir, termasuk mengevaluasi hasil-hasil upaya Konspirasi di Inggris. Dalam pertemuan inilah, nama Adam Weishaupt disebut oleh Rothschild sebagai seseorang yang bisa dipercaya untuk menjalankan tugas dari Konspirasi.
Dalam pertemuan itu, Baron Mayer juga membacakan 25 butir strategi penguasaan dunia yang kelak dalam Kongres Zionis Internasional I di Basel-Swiss tahun 1897 disahkan dengan nama Protocolat Zionis.
Baron Mayer atau Rothschild I juga mengatakan jika Konspirasi dianggap terlalu lamban dalam melakukan program yang direncanakan untuk Inggris, akibatnya penguasaan Inggris secara total terhambat oleh hal-hal kecil. Namun hal-hal kecil ini bisa dianggap tidak berpengaruh besar bagi upaya penguasaan oleh Konspirasi. Walau demikian, hal-hal kecil ini dianggap tidak boleh dibiarkan. Beberapa kelompok berpengaruh di Inggris ada yang masih mampu bertahan menghadapi Konspirasi.
Rothschild segera memerintahkan agar pelaksanaan program dipercepat dan menyingkirkan oposisi secepatnya dengan segala cara yang bisa diambil. Jika perlu, segenap lapisan masyarakat Inggris harus dikuasai dengan jalan teror atau kekerasan.
Dalam pertemuan itu, Rothschild juga menekankan kepada para undangan bahwa apa-apa yang telah dihasilkan di Inggris sesungguhnya bukanlah apa-apa jika dibandingkan dengan apa yang akan mereka perbuat atas Perancis. Skema besar untuk meletupkan Revolusi Perancis pun di bahas dengan serius.
Ini merupakan satu mata rantai dari sejumlah pertemuan para Konspiran untuk menggodok Revolusi Perancis. Dalam pertemuan di Frankfurt ini, agenda yang telah dirancang dipermatang dan upaya penggalangan dana pun di mulai dari ‘markas’ Rothschild tersebut. Menurut penilaian sosiologis dan psikologi massa yang dilakukan Konspirasi, situasi yang tengah dihadapi Perancis saat itu memang menggambarkan dengan baik apa yang sebenarnya tengah terjadi di Eropa: perekonomian tengah lesu, utang menumpuk, pengangguran di mana-mana, lapangan pekerjaan nyaris tidak bergerak, sektor industri macet, dan bencana kelaparan di ambang pintu.
Jurang kesenjangan ekonomi yang terjadi antara buruh dan rakyat kebanyakan dengan para bangsawan, pemilik modal, dan raja-raja demikian besar dan dalam. Menurut teori revolusi, dalam kondisi demikian buruk, massa rakyat telah siap untuk menyambut siapa pun yang tampil secara meyakinkan untuk menciptakan kehidupan yang lebih baik. Massa rakyat telah menjadi semacam tumpukan jerami kering yang hanya dengan percikan api sedikit saja akan bisa terbakar dan meluas dengan sangat cepat. Kondisi di Perancis merupakan yang terparah.
Di tengah kondisi demikian, lewat corong media yang dikuasainya, Konspirasi meniupkan aneka slogan yang muluk-muluk dan melemparkan semua kesalahan kepada penguasa dan orang-orang kaya, sehingga rakyat Perancis kian membenci mereka. Kehancuran dan kerusuhan tinggal menunggu hitungan hari. Sebuah rencana besar siap digelindingkan oleh Konspirasi.
Salah satu rumus baku dalam gerakan massa adalah: menjelek-jelekkan masa sekarang, di saat bersamaan mengingatkan massa rakyat akan kegemilangan masa lampau dan meyakinkan massa rakyat bahwa masa depan akan bisa menjadi lebih gemilang, mengulangi masa-masa keemasan di zaman silam, jika massa rakyat mau dan siap bergerak menumbangkan status-quo. Ini berlaku di mana saja.
Untuk menyatukan langkah gerakan massa, Konspirasi menciptakan tiga slogan gerakan: Liberté, Egalité, dan Fraternité (Kemerdekaan, Persamaan, dan Persaudaraan). Sebuah slogan yang mampu membius massa rakyat Perancis sehingga rela mengorbankan apa saja demi memenuhinya. Slogan ini secara terus-menerus diperdengarkan ke telinga rakyat Perancis sehingga setiap orang Perancis saat itu sangat hapal dengan tiga istilah di atas saat itu, bahkan kemudian dunia juga hafal.
Walau terdengar sangat indah, namun tiga istilah di atas bagi Konspirasi Yahudi Internasional memiliki arti yang sama sekali beda. Bagi kelompok ini, Liberté sesungguhnya berarti Kemerdekaan bagi mereka, kebebasan bagi mereka, bagi para pemilik modal, untuk berbuat apa saja terhadap Perancis.
Egalité yang sesungguhnya bermakna Persamaan, bagi Konspirasi diartikan sebagai persamaan di kalangan mereka untuk bisa bersama-sama, gotong royong, di dalam usahanya menguasai perekonomian Perancis.
Sedangkan Fraternité memiliki arti sebagai Persaudaraan antara kelompok mereka sendiri, di mana di dalam setiap usahanya, mereka harus saling tolong-menolong, bantu-membantu, agar kepentingan kelompok mereka bisa dicapai. Inilah hakikat tiga slogan Revolusi Perancis. Jadi Persaudaraan hanya terbatas pada kelompoknya saja.
Pada 14 Juli 1789, massa rakyat berbondong-bondong menuju penjara Bastille, perancis. Penjara yang bagaikan benteng itu dibakar. Para narapidana melarikan diri dan menimbulkan kerusuhan dan perampokan di mana-mana. Penyerbuan ke penjara benteng Bastille ini menandai di mulainya Revolusi Perancis. Hari demi hari berjalan dengan perkmebangan yang tidak bisa diduga. King Louis XVI dan Marie Antoinette ditangkap dan dijebloskan kedalam penjara. Tidak lama kemudian keduanya dihukum mati, di pancung di atas Guilotin.
Mirabeau yang awalnya didukung Konspirasi, kini malah diburu. Dia sebenarnya seorang yang cerdas, dan menjadi curiga dan dengan cepat ia menyadari akan bahaya yang mengancam dirinya. Namun Mirabeau terlambat, mesin propaganda Konspirasi telah bekerja begitu cepat dan efektif melancarkan fitnah terhadapnya. Gagal menyeret Mirabeau ke pengadilan, akhirnya pihak Konspirasi meracuni Mirabeau hingga tokoh ini menemui ajal. Jenazah Mirabeau diatur sedemikian rupa untuk mengesankan dia bunuh diri. Sejumlah selebaran dan berita-berita yang mendukung ‘bunuh diri’ Mirabeau ini dicetak dan disebarluaskan ke Eropa.
Kematian Mirabeau kemudian diikuti dengan berkuasanya pemerintahan teror di Perancis. Pada masa ini, tiap hari rakyat Perancis menyaksikan ribuan orang tiap hari digiring menuju pisau Guilotin. Roberspierre dan Danton ditugaskan Konspirasi untuk menjadi algojonya. Setelah dianggap menyelesaikan tugasnya, kedua orang ini, Roberspierre dan Danton pun dibunuh dengan keji. Pemerintahan teror mencapai puncaknya antara tanggal 27 April hingga 27 Juli 1794.
ImageSatu hari sebelum Roberspierre diseret ke tempat hukuman mati, di depan Majelis Nasional, Roberspierre sempat menyampaikan orasi yang menyerang Konspirasi dan membuka tirai mereka dengan mengatakan ada sebuah organisasi rahasia yang bekerja dan menjadi dalang Revolusi Perancis. Roberspierre dengan tegas mengatakan, “Aku tidak berani menyebut nama mereka di tempat ini dan disaat ini pula. Aku juga tidak bisa membuka tirai yang menutupi kelompok ini sejak awal terjadinya peristiwa revolusi. Akan tetapi, aku bisa meyakinkan anda sekalian, dan aku percaya sepenuhnya, bahwa di antara penggerak revolusi ini ada kaki tangan yang diperalat dan melakukan kegiatan amoral dan penyuapan besar-besaran. Kedua sarana itu merupakan taktik yang paling efektif untuk menghancurkan negeri kita yang kita cintai ini…”
Roberspierre, seorang Mason yang diberi kesempatan lebih untuk mengetahui lebih banyak dari yang seharusnya, ternyata dinilai 13 petinggi Konspirasi Yahudi Internasional telah bertindak melampaui batas. Mereka menetapkan jika Roberspierre harus mati. Maka dalam waktu dekat, Roberspierre pun diseret ke tempat hukuman mati dengan tuduhan yang dibuat-buat.
Sejarah mencatat bahwa di tengah kondisi Perancis yang porak-poranda dan berkecamuknya kerusuhan serta situasi yang tidak menentu, muncullah Napoleon Bonaparte yang penuh kharismatik lewat sebuah kudeta. Sebagai seorang pemimpin militer, Napoleon meyakini kerusuhan di dalam negeri harus diakhiri. Caranya adalah dengan menciptakan satu musuh dari luar yang mampu menjadi musuh bersama bagi rakyat Perancis (The Common Enemy). Ide besar Napoleon ini didukung oleh Konspirasi.
Naiknya Napoleon dalam peta politik Perancis didukung speenuhnya oleh Konspirasi. Demikian pula dengan tumbangnya Napoleon yang juga dimanfaatkan oleh Konspirasi. Bagi Konspirasi Yahudi Internasional, kesetiaan pada kepentingan adalah yang utama, bukan kepada personal.
ImageSalah satu peristiwa yang sangat penting dalam perjalanan Eropa, terutama bagi Inggris dan Perancis adalah Palagan Waterloo, yang yang terjadi pada tanggal 18 Juni 1815 di sebuah wilayah yang kini berada di Belgia, antar pasukan Napoleon Bonaparte melawan pasukan Eropa yang dipimpin Panglima Perang Kerajaan Inggris, Wellington.
Hasil dari pertempuran besar ini akan sangat berpengaruh pada Eropa di masa depan. Jika Napoleon keluar sebagai pemenang, maka Perancis akan menjadi tuan atas seluruh daratan Eropa. Namun jika Napoleon bisa dikalahkan maka Inggris akan menjadi penguasa keuangan Eropa yang tak kan tergoyahkan.
Ketika dua kekuatan saling berhadapan di medan perang, pasar bursa saham di London benar-benar seperti orang yang sedang demam, panas dingin dengan keringat yang terus keluar, menantikan hasil akhirnya. Betapa tidak, jika Grande Armee de France Napoleon Bonaparte menang maka bisa dipastikan perekonomian Inggris akan hancur. Namun jika Wellington menang, perekonomian negara itu akan melonjak drastis, meroket ke puncak kejayaan dengan menguasai Perancis.
Hal ini diketahui Nathan Rothschild dan segera mengumpulkan agen-agen terbaiknya dan mengirim mereka ke Waterloo untuk mengumpulkan informasi seakurat mungkin. Agen-agen tambahan ditempatkan di beberapa pos komando yang mampu bergerak cepat kapan saja untuk memberi bantuan, dukungan, maupun segi-segi teknis lainnya.
Tanggal 15 Juni 1815, tiga hari sebelum D-Day, seorang agen kepercayaan Rothschild dengan langkah tergesa menaiki sebuah perahu cepat melalui Selat Channel menuju Pantai Dover di Inggris. Orang itu membawa laporan intelijen dari agen-agen Rothschild di lapangan terkait perkembangan terakhir di lapangan. Agen khusus itu tiba di Folkstone dini hari dan dijemput oleh Rothschild pribadi. Dengan cepat dan seksama Rothschild membaca seluruh isi laporan tersebut dan langsung bergegas ke pasar bursa London. Di pasar bursa itu Rothschild sudah menaruh banyak agennya yang telah siap diperintah kapan pun.
Dengan wajah dingin dan kaku seperti biasanya, Nathan Rothschild memasuki gerbang pasar bursa. Seperti biasa, ia berdiri di dekat ‘Pilar Rothschild’ kesukaannya. Agen-agen Rothschild yang sudah berada di pasar bursa sejak beberapa hari lalu, dengan wajah yang juga dingin menunggu isyarat dari bosnya. Entah isyarat apa yang diberikan Rothschild, tiba-tiba saja orang-orang Rothschild ini mulai menumpahkan surat-surat berharga senilai ratusan ribu dollar ke pasar. Begitu kertas-kertas berharga ini dilempar ke pasar dalam jumlah besar, nilainya dengan cepat merosot tajam.
Nathan tetap diam di pilarnya. Ia terus menjual, dan menjual. Nilai kertas-kertas berharga ambruk tidak tertolong. Pialang-pialang lain mulai gelisah melihat sikap Rothschild yang begitu berani melepas semua saham-sahamnya tanpa ampun bagai membuang kertas-kertas yang tidak ada harganya sama sekali. Mereka mulai berspekulasi, bisik-bisik mulai menyebar di antara mereka. Pasar bursa London berdengung bagai suara lebah, “Rothschild sudah tahu! Rothschild sudah tahu! Wellington kalah di Waterloo! Napoleon menang!”
Kepanikan meletus di lantai bursa. Semua pialang mengikuti ulah Rothschild, menumpahkan kertas-kertas berharganya ke pasar tanpa peduli menjadi berapa pun harganya. Tak hanya uang, logam mulia seperti emas dan perak pun dilepas dengan harga obral besar. Hanya satu harapan mereka: berupaya sekuat tenaga mempertahankan kekayaan yang masih tersisa di tangannya. Semuanya terus menukik tajam. Kertas-kertas berharga berserakan di lantai bursa bagaikan gunungan sampah.
Setelah semua harga saham jatuh, dengan wajah tetap dingin, Nathan memberi isyarat lain kepada para agennya. Bandul mulai bergerak berlawanan. Dengan sangat cepat, para agen Rothschild yang tadinya melepas sahamnya, sekarang melesat ke tiap meja yang ada dan memborong seluruh kertas berharga yang teronggok di atas meja dan bertebaran di lantai. Kepanikan telah menyebabkan banyak pialang dan pengusaha tidak lagi bisa berpikir jernih. Mereka tidak lagi melihat perubahan sikap dari Rothschild. Dalam hitungan menit, semua saham, kertas berharga, emas, perak, dan sebagainya kini telah jatuh ke tangan satu orang: Rothschild. Dia menjadi penguasa tunggal dengan modal yang tidak seberapa.
Beberapa hari kemudian berita yang sesungguhnya tentang Palagan Waterloo tiba di London. Wellington menang! Wellington menang! Harga saham, kertas berharga, dan sebagainya yang tadinya begitu murah, dengan cepat melesat meninggi. Kekayaan Rothschild dalam waktu hanya semalam menjadi berlipat-lipat jumlahnya. Tak kurang dari duapuluh kali lipat! Rakyat kebanyakan meloncat-loncat kegirangan di jalanan. Sedang para pengusaha banyak yang merasakan mati sebelum waktunya. Mereka kini telah menjadi budak dari Tuan Rothschild, sang penguasa Inggris dan Eropa yang sesungguhnya. Perekonomian Inggris jatuh ke bawah sepatu Nathan Rothschild pada tahun 1815. Tiga tahun kemudian Perancis menyusul Inggris dan jatuh ke bawah sepatu yang sama.
Frederich Morton, penulis Biografi Dinasti Rothschild menulis, jika dahulu mereka sangat terbuka dalam berbisnis dan menjadi pusat pemberitaan selebritis dunia, maka kini hal itu tidak lagi menjadi kebiasaan keluarga kaya raya tersebut. “Setelah itu mereka menyelimuti kehadirannya dengan kesenyapan, tak terdengar dan tak terlihat…” Menurut Morton, hal ini dilakukan sebagai strategi baru keluarga ini untuk tetap eksis dalam tujuan utamanya memonopoli dunia, menciptakan The New World Order.
Rothschild dan Pendirian Federal Reserve
Ketika Amerika masih terbagi dalam 13 koloni Inggris, Benjamin Franklin mengunjungi London dan menemui sejumlah pemodal Yahudi berpengaruh di sana. Dalam pertemuan yang dicatat dalam Dokumen Senat Amerika halaman 98 butir 33, yang ditulis Robert L. Owen, mantan kepala komisi bank dan keuangan Kongres AS, dilaporkan bahwa wakil-wakil perusahaan Rothschild di London menanyakan kepada Benjamin Franklin hal-hal apa saja yang bisa membuat perekonomian koloni Inggris di seberang lautan itu bisa maju.
Franklin yang masih tercatat sebagai anggota Freemasonry Inggris menjawab, “Masalah itu tidak sulit. Kita akan mencetak mata uang kita sendiri, sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan oleh industri yang kita miliki.”
Insting bisnis Rothschild segera bekerja. Ini merupakan satu kesempatan besar untuk menangguk untung di koloni Inggris ini. Namun sebagai langkah awal, hak untuk mencetak uang sendiri bagi koloni di seberang lautan tersebut masih dilarang oleh Inggris sampai waktu yang ditentukan. Namun persiapan ke arah itu sudah dijalankan. Inggris saat itu memang sudah jatuh dalam pelukan Konspirasi.
Amshell Mayer Rothschild sendiri saat itu masih sibuk di Jerman mengurus bisnisnya, yang salah satu cabang usahanya adalah mengorganisir tentara bayaran (The Mercenaries) Jerman bagi Inggris untuk menjaga koloni-koloni Inggris yang sangat luas. Usulan mencetak mata uang sendiri bagi Amerika, lepas dari sistem mata uang Inggris, akhirnya tiba di hadapan Rothschild. Setelah memperhitungkan segala laba yang akan bisa diperoleh, demikian pula dengan penguasaan politisnya, maka Rothschild akhirnya menganggukkan kepalanya. Dengan cepat lahirlah sebuah undang-undang yang memberi hak kepada pemerintah Inggris di koloni Amerika untuk mencetak mata uangnya sendiri bagi kepentingan koloninya tersebut. Seluruh asset koloni Amerika pun dikeluarkan dari Bank Sentral Inggris, sebagai pengembalian deposito sekaligus dengan bunganya yang dibayar dengan mata uang yang baru. Hal ini menimbulkan harapan baru di koloni Amerika. Tapi benarkah demikian?
Dalam jangka waktu setahun ternyata Bank Sentral Inggris—lewat pengaruh pemodal Yahudi—menolak menerima pembayaran lebih dari 50% dari nilai mata uang Amerika, padahal ini dijamin oleh undang-undang yang baru. Dengan sendirinya, nilai tukar mata uang Amerika pun anjlok hingga setengahnya. “…Masa-masa makmur telah berakhir, dan berubah menjadi krisis ekonomi yang parah. Jalan-jalan di seluruh koloni tersebut kini tidak lagi aman,” demikian paparan Benjamin Franklin yang tercatat dalam Dokumen Kongres AS nomor 23.
Belum cukup dengan itu, pemerintah pusat Inggris memberlakukan pajak tambahan kepada koloninya tersebut yakni yang dikenal sebagai Pajak Teh. Keadaan di koloni Amerika bertambah buruk. Kelaparan dan kekacauan terjadi di mana-mana. Ketidakpuasan rakyat berbaur dengan ambisi sejumlah politikus. Situasi makin genting. Dan tangan-tangan yang tak terlihat semakin memanaskan situasi ini untuk mengobarkan apa yang telah terjadi sebelumnya di Inggris dan Perancis: Revolusi.
Dalam sejarah dunia, revolusi merupakan hal yang dibutuhkan tokoh-tokoh dalam bayangan gelap untuk menguasai suatu negara atau suatu wilayah dengan cepat. Tak perduli berapa juta rakyat menjadi korbannya.
ImageSejarah mencatat, bentrokkan bersenjata antara pasukan Inggris melawan pejuang kemerdekaan Amerika Serikat terjadi pada 19 April 1775. Jenderal George Washington diangkat menjadi pimpinan kaum revolusioner. Selama revolusi berlangsung, Konspirasi Yahudi Internasional seperti biasa bermain di kedua belah pihak. Yang satu mendukung Inggris, memberikan utang dan senjata untuk memadamkan ‘pemberontakan kaum revolusioner’, sedang yang lain mendukung kaum revolusioner dengan uang dan juga senjata. Tangan-tangan Konspirasi menyebabkan Inggris kalah dan pada 4 Juli 1776, sejumlah tokoh Amerika Serikat mendeklarasikan kemerdekaannya.
Merdeka secara politis ternyata tidak menjamin kemerdekaan penuh secara ekonomis. Kaum pemodal Yahudi dari Inggris masih saja merecoki pemerintahan yang baru saja terbentuk. Rothschild dan seluruh jaringannya tanpa lelah terus menyusupkan agen-agennya ke dalam tubuh Kongres. Dua orang agen mereka, Alexander Hamilton dan Robert Morris pada tahun 1783 berhasil mendirikan Bank Amerika (bukan bank sentral), sebagai ‘wakil’ dari Bank Sentral Inggris.
Melihat gelagat yang kurang baik, Kongres membatalkan wewenang Bank Amerika untuk mencetak uang. Pertarungan secara diam-diam ini berlangsung amat panas. Antara kelompok pemodal Yahudi dengan sejumlah tokoh Amerika, yang herannya banyak pula yang merupakan anggota Freemasonry, untuk menguasai perekonomian negara yang baru ini.
Thomas Jefferson menulis surat kepada John Quincy Adams, “Saya yakin sepenuhnya bahwa lembaga-lembaga keuangan ini lebih berbahaya bagi kemerdekaan kita daripada serbuan pasukan musuh. Lembaga keuangan itu juga telah melahirkan sekelompok aristokrat kaya yang kekuasaannya mengancam pemerintah. Menurut hemat saya, kita wajib meninjau hak mencetak mata uang bagi lembaga keuangan ini dan mengembalikan wewenang itu kepada rakyat Amerika sebagai pihak yang paling berhak.”
Mengetahui surat ini, para pemodal Yahudi amat marah. Nathan Rothschild secara pribadi mengancam Presiden Andrew Jackson akan menciptakan kondisi Amerika yang lebih parah dan krisis berkepanjangan. Tapi Presiden Jackson tidak gentar. “Anda sekalian tidak lain adalah kawanan perampok dan ular. Kami akan menghancurkan kalian, dan bersumpah akan menghancurkan kalian semua!”
Pemodal Yahudi benar-benar marah sehingga mendesak Inggris agar menyerbu Amerika dan terjadilah perang lagi pada tahun 1816.
William Guy Carr telah merinci kejadian demi kejadian ini dengan sangat bagus. Presiden Abraham Lincoln sendiri pada malam tanggal 14 April 1865 dibunuh oleh seorang Yahudi bernama John Dickles Booth. Konspirasi memerintahkan pembunuhan ini karena mengetahui bahwa Presiden Lincoln akan segera mengeluarkan sebuah undang-undang yang akan menyingkirkan hegemoni Konspirasi terhadap Amerika. Si pembunuh Lincoln, Dickles Booth, berhubungan dengan Yahuda B. Benjamin, seorang agen Rothschild di Amerika. Booth sendiri tertangkap dan dihukum, sedangkan pihak Konspirasi tetap aman.
Bagi yang tertarik mendalami masa-masa awal berdirinya negara Amerika Serikat, pertarungan antara pihak Kongres-Nasionalis dengan para pemodal Yahudi Internasional dalam menguasai perekonomian AS hingga The Federal Reserve atau Bank Sentral Amerika berdiri, yang lucunya dimiliki oleh swasta bukan pemerintah, bisa membaca buku William Guy Carr yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh penerbit Pustaka Alkautsar berjudul “Yahudi Menggenggam Dunia”, sebuah buku lagi yang juga saya rekomendasikan adalah The Creature From Jekyll Island: A Second Look at the Federal Reserve (American Opinion Publishing, Inc; 1994) karya Edward Griffin, yang edisi Indonesianya telah diterbitkan oleh Esok Press dengan judul “Serial The Fed 1: Monster dari Jekyll Island, Sebuah Studi Mendalam Tentang The Federal Reserve” yang didistribusikan oleh LSM PaRaM. Dalam kedua buku tersebut, kita akan bisa memahami bahwa sesungguhnya bangsa Amerika sekarang ini telah menjadi kuda tunggangan, sedang dijajah, oleh satu kekuatan bayangan yang disebut Konspirasi Yahudi Internasional. Bahkan kita akan mendapat kesimpulan yang kuat dan mengagetkan: Negara Amerika Serikat serta seluruh warganegara dan asset-asetnya sebenarnya milik dari The Federal Reserve.
Dalam salah satu kertas presentasinya, seorang profesor Amerika dengan nama samaran “Aristoteles”, menguraikan sebab-sebab kebangkrutan pemerintah Amerika Serikat berjudul “U.S Government Bankruptcy Proceedings”. Walau hanya berisi pokok-pokok peristiwa, namun makalah tersebut sangat penting untuk diketahui. Inilah salinannya:
* Sebelum tahun 1913, pemerintah Amerika memperoleh dana dari tarif impor. Pada saat itu belum ada pajak dikenakan pada warganegara. Mata uang Amerika dibuat dari logam asli atau yang bisa dihargai/dikembalikan sebagai logam—dikenal sebagai “uang asli”.

* Pada tahun 1913 para bankers memutuskan bahwa telah terjadi kekurangan mata uang di Amerika dan pemerintah Amerika tidak bisa menerbitkan mata uang lagi karena semua emas cadangannya telah terpakai.

* Agar ada sirkulasi tambahan uang, kelompok orang mendirikan satu bank yang dinamakan “The Federal Reserve Bank of New York”.

* Kemudian Federal Reserve Bank di New York menjual stock yang dimiliki dan dibeli oleh mereka sendiri senilai US$ 450.000.000 melalui bank-bank sebagai berikut: Rothschild Bank of London, Rothschild Bank of Berlin, Warburg Bank of Hamburg, Warburg Bank of Amsterdam (Keluarga Warburg mengontrol German Reichsbank bersama Keluarga Rothschild), Israel Moses Seif Bank of Italy, Lazard Brothers of Paris, Citibank, Goldman & Sach of New York, Lehman & Brothers of New York, Chase Manhattan Bank of New York, dan Kuhn & Loeb Bank of New York.

* Karena bank-bank tersebut mempunyai cadangan emas yang besar, maka bank tersebut dapat mengeluarkan mata uang yang dengan jaminan emas tersebut dan mata uang tersebut disebut “Federal Reserve Notes”. Bentuknya sama dengan mata uang Amerika dan masing-masing dapat saling tukar.

* Untuk membayar bunga, pemerintah Amerika menciptakan pajak. Jadi sebenarnya warganegara Amerika membayar bunga kepada Federal Reserve. Pajak ini dimulai tahun 1913, pada tahun yang sama Federal Reserve Bank didirikan. Seluruh pajak yang terkumpul dibayarkan ke Federal Reserve sebagai bunga atas pinjaman.

* Awal tahun 1929, Federal Reserve berhenti menerima uang emas sebagai bayaran. Yang berlaku hanya ‘uang resmi’. Federal Reserve mulai menarik uang kertas yang dijamin emas dari sirkulasi dan menggantinya dengan ‘uang resmi’.

* Sebelum tahun 1929 berakhir, ekonomi Amerika mengalami malapetaka (dikenal dengan masa ‘Great Depression’).

* Tahun 1931, Presiden Amerika Hoover mengumumkan kekuarangan budjet sebesar US$ 902.000.000.

* Tahun 1932 Amerika menjual emas senilai US$ 750.000.000 yang digunakan untuk menjamin mata uang Amerika. Ini sama dengan ‘penjualan likuidasi’ sebuah perusahaan bermasalah. Emas yang dijual ini dibeli dengan potongan (discount rates) oleh bank internsional/bank asing (persis keadaannya seperti di Indonesia sekarang ini), dan pembelinya adalah pemilik Federal Reserve di New York.

* Presiden Roosevelt mengalahkan Presiden Hoover di tahun 1932. Dalam sambutannya ia mengatakan, “Satu-satunya hal yang harus kita takutkan adalah ketakutan itu sendiri.” Roosevelt melakukan serangkaian keputusan untuk melakukan reorganisasi pemerintahan Amerika sebagai suatu perusahaan. Perusahaan ini kemudian mengalami kebangkrutan. Amerika bangkrut karena tidak bisa membayar bunganya akibat berhutang kepada Federal Reserve. Akibat bangkrutnya Amerika, maka bank-bank yang merupakan pemilik Federal Reserve sekarang memiliki SELURUH Amerika, termasuk warganegaranya dan asset-assetnya. Negara Amerika bentuknya adalah anak perusahaan Federal Reserve.
altar_rotshcild
ImageFederal Reserve telah membangkrutkan seluruh asset Amerika Serikat. Seminggu kemudian, di Parlemen, dilakukan tuntutan impeachment terhadap anggota-anggota dari Dewan Federal Reserve, kebanyakan agen-agen Federal Reserve dan para manajer dari Departemen Keuangan Amerika dengan tuduhan “kejahatan luar biasa dan penyalahgunaan wewenang”, termasuk pencurian lebih dari US$ 80.000.000.000 pertahun selama lima tahun (total US$ 400.000.000.000!)
Tahun 1934 Roosevelt memerintahkan seluruh bank di Amerika untuk tutup selama satu minggu dan menarik dari masyarakat emas dan mata uang yang diback-up emas dan menggantinya dengan “seolah-olah uang” yang dicetak Federal Reserve. Tahun itu dikenang sebagai ‘Liburan Bank Nasional’.
Rakyat mulai menahan emasnya karena mereka tidak mau menggunakan kertas tak bernilai “seolah-olah uang”. Karena itu Roosevelt pada tahun 1934 mengeluarkan perintah bahwa setiap warganegara dilarang memiliki emas, karena illegal. Para hamba hukum mulai melakukan penyelisikan pada orang-orang yang memiliki emas, dan segera menyitanya jika ditemukan. (Catatan: Pada saat itu rakyat yang ketakutan berbondong-bondong menukar emasnya dengan sertifikat/bond bertuliskan I.O.U yang ditandatangani oleh Morgenthau, Menteri Keuangan Amerika). Hal ini merupakan perampokan emas besar-besaran yang terjadi dalam sejarah umat manusia. Tahun 1976 Presiden Carter mencabut aturan ini.
Tahun 1963 Presiden Kennedy memerintahkan Departemen Keuangan Amerika untuk mencetak uang logam perak. Langkah ini mengakhiri kekuasaan Federal Reserve karena dengan memiliki uang sendiri, maka rakyat Amerika tidak perlu membayar bunga atas uangnya sendiri. Lima bulan setelah perintah itu dikeluarkan, Presiden Kennedy mati dibunuh.
Langkah pertama Presiden Johnson adalah membatalkan keputusan Presiden Kennedy dan memerintahkan Departemen Keuangan Amerika untuk menghentikan pencetakan mata uang perak sekaligus menarik mata uang perak dari peredaran untuk dimusnahkan.
Pada hari yang sama Kennedy dimakamkan, Federal Reserve Bank mengeluarkan uang ‘no promise’ yang pertama. Uang ini tidak menjanjikan bahwa mereka akan membayar dalam mata uang yang sah secara hukum, tetapi mata uang ini merupakan alat pembayaran yang berlaku.
Presiden Ronald Reagan merencanakan memperbaiki pemerintahan Amerika sesuai dengan aturan konstitusi. Ia ditembak beberapa bulan kemudian oleh anak dari teman dekatnya, Wakil Presiden George Bush. Reagan bia diselamatkan, dan dia tidak mengeluarkan perintah baru dan pada tahun 1987 untuk melaksanakannya namun perintah tersebut tidak ditanggapi oleh pemerintah Amerika.
Tahun 1993, James Traficant dalam pidatonya yang terkenal di Parlemen mengutuk sistem Federal Reserve sebagai suatu penipuan besar-besaran. Tak lama setelah itu ia menjadi korban penyelidikan korupsi sekali pun tidak ada tuntutan kepadanya selama bertahun-tahun.
Uang dollar yang dicetak sebelum tahun 2000 tertera kata-kata Federal Reserve Bank cabang mana yang mengeluarkan dan menjamin uang tersebut. Pada cetakan tahun 2000 dalam desain mata uang yang baru hanya tertera Federal Reserve System.
Pada tahun 2002, Traficant akhirnya terbukti korupsi. Ia mengatakan bahwa saksi-saksi yang melawan dia semuanya dipaksa untuk berbohong. Ia juga mengeluh karena tidak diperkenankan menghubungi semua orang yang menyelidikinya, sebagai saksi.
Henry Ford pernah berkata, “Barangkali ada bagusnya rakyat Amerika pada umumnya tidak mengetahui asal-usul uang, karena jika mereka mengetahuinya, saya yakin esok pagi akan timbul revolusi.”
Dinasti Rothschild dan Al-Aqsha
Dinasti Rothschild, selain menguasai The Federal Reserve dan sejumlah bank paling berpengaruh dunia, ternyata juga berjasa besar dalam membangun The Temple Mount dan kota Yerusalem serta bangsa Yahudi pada umumnya. Dengan demikian Rothschild juga harus bertanggungjawab atas kerusakan Masjidil Aqsha sekarang ini.
Rothschild merupakan sponsor utama pembangunan Haikal Sulaiman ketiga yang direncanakan akan berdiri di atas reruntuhan Masjid al-Aqsha. Haikal Sulaiman atau Bait Suci, dalam sejarahnya pernah dua kali dibangun. Yang pertama dibangun oleh Hiram Abiff (Raja Titus, pengikut Lucifer), yang kedua dibangun oleh Raja Herodes (Romawi). Dan untuk yang ketiga, dinasti Rothschild membangun bait ini kembali atas mandat Illuminaty.
Selain Bait Suci, Gedung Mahkamah Agung Israel (The Supreme Court Building) yang arsitektur bangunannya sarat dengan simbol Luciferian, juga dibangun Rothschild. Posisi bangunan-bangunan yang berada di dalam kompleks Knesset ini tersusun dalam garis-garis sejajar berbentuk dua persilangan simbol salib terbalik (inverted cross), sebagaimana tanda salib yang terdapat di dalam gereja setan. Gedung Parlemen dan Gedung Mahkamah Agung berada di garis pendek. Garis panjang yang memotong garis pendek (membentuk salib) akan berakhir di Rockefeller Museum di utara Gunung Moriah. Tarikan garis-garis ini membentuk “anak kunci”. Segala sesuatu mengenai gedung Mahkamah Agung ini berkaitan dengan detail-detail perhitungan matematika yang berunsurkan angka-angka magic yang secara umum disebut “diabolical” (the cult calculation).
Para insinyur yang dipilih untuk pekerjaan pembangunan gedung Supreme Court ini ditentukan oleh Dorothy Rothschild. Yang terpilih kemudian adalah cucu laki-laki dan cucu perempuan Ben-Zion Guine dari Turkey, orang kepercayaan Baron Rothschild : Ram Kurmi, lahir di Yerusalem (1931) dan Ada Karmi Melanede, lahir di Tel Aviv (1936). Mereka adalah orang-orang yang sangat ahli dalam ilmu matematika diabolical dan Ley Lines. Adalah sangat penting bagi para perancang bangunan ini untuk memiliki keahlian seperti itu supaya mereka mampu menyelesaikan bangunannya dalam perhitungan angka-angka religious/spiritual yang tepat di suatu wilayah geografi.
Untuk keseluruhan gedung ada 1000 lembar proyek perencanaan, 1200 tumpukan semen, waktu bekerja adalah 3 tahun (750 hari), dan hanya 20 pekerja ditetapkan untuk bekerja setiap hari selama 200.000 hari kerja, 250.000 batu bangunan yang harus diletakkan dengan tangan dalam posisi-posisi ritual yang penuh arti. Secara utuh bentuk gedung ini menggambarkan T-cross (salib Tau = symbol okultisme bagi dewa-dewa Mesir).
Dalam kompleks ini terdapat “Rothschild emblem” yang merupakan simbol peringatan dan penghargaan kepada dinasti Rothschild generasi pertama, Rothschild dan lima anak laki-lakinya, sebagai pelopor berdirinya bank-bank central di hampir semua Negara Eropa.
Keluarga Rothschild membuat beberapa kesepakatan dengan pemerintah Israel sebelum mereka membangun gedung-gedung di kompleks Knesset, khususnya The Supreme Court. Kesepakatan tersebut antara lain memberikan ijin kepada Rothschild untuk membangun The Supreme Court dengan arsitek sendiri, dan biaya pembangunan seluruhnya ditanggung oleh Rothschilds (tidak seorangpun tahu berapa nilainya). Satu gedung ini saja menghabiskan waktu pembangunan selama tiga tahun ditambah satu tahun untuk mengerjakan begitu banyak “rahasia” di dalamnya.
Memasuki gedung ini, setelah melewati pemeriksaan sekuriti, hal yang pertama bisa dilihat adalah foto besar di dinding sebelah kiri. Di bagian kiri foto itu terlihat Teddy Kollek, kemudian Lord Rothschild, disebelah kanan berdiri Shimon Peres, di bawah kiri adalah Yitzhak Rabin. Yang lainnya adalah keluarga Rothschild yang terlibat dalam pembangunan The Supreme Court.
Dinasti Rothschild merupakan salah satu dinasti terkuat Luciferian di dunia sejak dulu hingga kini. Kelimpahan materi yang sangat banyak, juga kehidupannya, semata-mata dipersembahkan bagi agama Luciferiannya. Dalam hal ini Rothschild jauh lebih saleh ketimbang orang-orang yang mengaku beragama monotheisme namun malah memperdagangan agama itu sendiri demi mengambil keuntungan materi bagi diri pribadi dan keluarganya. Wallahu’alam bishawab. (Tamat/ridyasmara)
Diambil dari: http://eramuslim.com/berita/tahukah-anda/rothschild-bank-inggris-dan-the-federal-reserve-1.htm

di 2/18/2011 08:30:00 PM

Berbagi

 

PRIBADI unggul JIWA yang TENANG jadi TAULADAN DUNIA

Mahatma Gandhi:
”Kami Telah Banyak Belajar Dari
Husein Bagaimana Ketika Menjadi
Orang Yang Di Zalimi Tapi
Mendapatkan Kemenangan”

Aldomoro:
”Revolusi Husein Adalah Secercah
Cahaya Bagi Kelompok Tertindas
Dan Menyelamatkan Mereka Dari
Kesesatan Serta Mengokohkan
Jiwa Mereka Untuk Menempuh
Jalan Kebenaran”

Abraham Lincoln:
”Al-Qur’an Muhammad Dan
Husein Adalah 3 Simbol Kesucian
Yang Wajib Di Lihat Dengan
Penuh Kesucian Pula Karena Pada
Ketiganya Terdapat Contoh
Idealisme Penghormatan
Terhadap Hak Asasi Manusia”

Mao Tse Tung:
”Kalian Datang Mengambil
Pelajaran Dari Kami Padahal
Revolusi Husein Yang Memiliki
Pelajaran Penuh Nilai Ada Pada
Kalian”

Che Guevara:
”Kepada Seluruh Kaum
Revolusioner Dunia Agar
Mengikuti Revolusi Luar Biasa
Yang Di Pimpin Husein Yang
Agung Dan Melangkah Di Jalannya
Untuk Menghentikan Para
Penguasa Buruk Dan
Menggulingkan Pangkal
Kebusukannya”

Dalai Lama:
”Jika Agama Kami Memiliki 2
Pribadi Agung Seperti Ali Bin Abi
Thalib Dan Putranya Husein Serta
Nahj Al-Balagha Dan Peristiwa
Karbala Pasti Tak Akan Tersisa Di
Dunia Ini Kecuali Menjadi Pemeluk
Budha”

Hider:
”Wahai Pahlawan-Pahlaw an
Perang Contohlah Husein Manusia
Yang Dengan Ketekunan Mampu
Mengguncang Pilar-Pilar Kekuatan
Dan Setelah Itu Mengirim Mereka
Kedalam Jurang Kehancuran Dan
Itu Semua Di Lakukan Oleh
Kelompok Kecil Yang Memiliki
Keteguhan Dan Penuh Nilai
Kepahlawanan”

Jawaharlal Nehru:
”Dari Darah Husein Yang Tumpah
Di Karbala Telah Tumbuh
Pepohonan Yang Menaungi Kaum
Tertindas Dalam Rangka
Menuntut Hak-Hak Mereka Yang
Terampas Dari Tangan Pecinta
Singgasana Dan Kekuasaan”

Franklin Delano Roesevelt:
”Sekalipun Kita Berperang
Dengan Kebuasan Dan Membunuh
Dengan Rasa Permusuhan Yang
Memuncak Maka Kita Belum Dapat
Menandingi Kebuasan Dan
Permusuhan Para Pembunuh
Yang Membunuh Seorang Putra
Dari Putri Nabi Islam”

Ho Chi Minh:
”Wahai Prajurit-Prajur itku Yang
Gagah Berani Lihatlah Husein
Seorang Pejuang Dari Timur Yang
Telah Mengguncangkan Bumi
Para Penguasa Zalim”

Jamaluddin Al-Afghani:
”Tidak Ada Seorang Muslimpun
Kecuali Kecintaan Pada Husein
Terukir Dalam Hatinya Sebuah
Pribadi Yang Telah Mengorbankan
Seluruh Yang Di Milikinya Untuk
Mendapatkan Hak-Haknya Serta
Melawan Kedurjanaan Yang
Hendak Memadamkan Cahaya
Jalan Muhammad”

Joseph Stallin:
”Perangilah Karbala Karena
Selama Karbala Itu Masih Ada
Maka Problem Itu Tak Pernah
Hilang Sebab Dengan
Keberadaannya Akan Keluar Para
Pejuang Gagah Berani Dan
Menyebar Di Seluruh Penjuru”

Mohammed Abduh:
”Peristiwa Yang Di Alami Imam
Husein Adalah Sebuah Peristiwa
Besar Yang Mengguncangkan
Dunia Islam Hingga Hari Ini
Karena Ia Telah Meletakkan
Fondasi Keadilan Dan Menuntut Di
Kembalikannya Hak-Hak Kaum
Tertindas Yang Selama Ini
Terampas”.

Mustafa Kemal Attaturk:
”Sesungguhnya Husein Adalah
Seorang Pemimpin Yang
Mengajarkan Bagi Kita Pelajaran
Kesetiaan Dalam Kepahlawanan
Dan Kebebasan Serta
Mempertahankan Harga Diri Jika
Mampu Mengambil Itu Semua
Darinya Maka Tak Pelak Lagi Kita
Akan Dapat Mengalahkan Seluruh
Musuh-Musuh Kita”

Nietzsche:
”Sesungguhnya Gerakan Revolusi
Yang Di Pimpin Oleh Husein Telah
Menginspirasi Setiap Generasi
Baru Dunia Untuk Mengikuti
Prinsip Serta Pikirannya”—(drberbagai sumber). 03012017

This WordPress.com site is the cat’s pajamas